111011 Timoschenko Proteste
12 Oktober 2011Yulia Tymoshenko hampir kalah dalam putaran penentuan pemilihan presiden yang digelar dua tahun lalu. Selasa kemarin (11/10) ia divonis pengadilan Kiev.
„Berdasarkan pasal 365 Yulia Tymoshenko dinyatakan bersalah dan dihukum penjara selama tujuh tahun. Tiga tahun setelah menjalani hukuman penjara ia tidak dibolehkan memangku jabatan kenegaraan yang berkaitan dengan tanggung-jawab organisasi, administrasi dan ekonomi“, demikian hakim pengadilan membacakan vonis.
Tymoshenko dituduh menyalahgunakan jabatannya
Pengadilan Kiev memenuhi semua tuntutan jaksa. Tymoschenko divonis bersalah dengan alasan menyalahgunakan posisinya sebagai kepala pemerintahan secara kriminal ketika 2009 ia menyepakati transaksi bisnis gas dengan Rusia yang merugikan Ukraina. Tymoshenko dituntut untuk menggantikan kerugian senilai 140 juta Euro.
Masih dalam ruang sidang segera setelah vonis dibacakan, Tymoshenko angkat bicara dan membandingkan situasinya dengan perkara pengadilan di bawah bekas pimpinan Uni Soviet Stalin dulu.„Dengan keputusan ini dan segala tindakan represif yang dilakukan terhadap warga Ukraina, negara ini kembali ke tahun 1937. Kini semua harus kuat. Kepada orang-orang yang memiliki niat baik saya mohon untuk terus berjuang. Ini adalah momen yang sangat berat dan tidak bertanggung-jawab. Bertahanlah dan kuatkan diri. Jayalah Ukraina!“, ungkap Tymoshenko.
Tymoshenko akan mengajukan ke pengadilan HAM Eropa
Tymoshenko mengatakan akan membela kehormatannya dan mengajukan perkaranya sampai ke pengadilan tinggi Eropa untuk hak asasi manusia. Menurutnya, ia tidak sendirian. Presiden Viktor Yanukovich melancarkan aksi pembalasan politik terhadap oposisi. Di depan gedung pengadilan ribuan pendukung Tymoschenko mengungkapkan kekecewaannya.
Mereka meneriakkan „bebaskan Yulia“, „ganjar penjahat-penjahat itu“ dan „ini memalukan“. Terjadilah bentrokan antara demonstran dan tentara. Sejumlah pengunjuk rasa ditahan. Aksi demonstrasi lainnya dilarang oleh pengadilan. Namun beberapa demonstran masih saja bertahan di depan gedung pengadilan.
Uni Eropa telah mengancam akan menangguhkan penerimaan Ukraina sebagai anggota baru. Di dalam negeri politik Presiden Yanukovich semakin banyak ditentang. Vonis terhadap Tymoshenko mempersatukan oposisi.
Stephan Laack/Andriani Nangoy
Editor: Vidi Legowo-Zipperer