Jerman Pilih Wakilnya di Parlemen

Dengan Partai CDU miliknya bersama Partai CSU, Kanselir Angela Merkel berhasil keluar sebagai pemenang dalam Pemilu Jerman 2013. Namun, CDU/CSU harus melepaskan mitra koalisinya, FDP. Masih harus ditunggu, apakah Merkel akan membentuk pemerintahan koalisi baru dan dengan partai mana.

Saat hasil perolehan suara sementara diumumkan, pendukung Partai CDU dan CSU bersorak, mengetahui partai mereka keluar sebagai pemenang. Namun luapan kegembiraan mereka sedikit tertahan, mengetahui perolehan suara mitra mereka, FDP, yang buruk.

Menurut penghitungan sementara partai liberal FDP tidak berhasil mencapai kuota 5 persen. Dengan perolehan suara yang dimiliki, FDP tidak memiliki wakil di Parlemen Jerman, dan tidak memiliki kesempatan untuk kembali dirangkul CDU/CSU menjadi mitra.

Kandidat dari Partai SPD Peer Steinbrück (kiri) bersama Partai Hijau Die Grüne berambisi untuk menyingkirkan koalisi CDU/CSU dan FDP. Namun ia harus mengubur ambisinya ini, karena SPD dan Grüne bersama tidak berhasil raih suara mayoritas. SPD tidak bermaksud untuk membentuk koalisi bersama Grüne dan Partai Kiri Linke. Masih ditunggu apakah SPD akan berkoalisi dengan CDU/CSU.

Perolehan suara turun dua persen dibanding Pemilu sebelumnya – jauh dari yang diharapkan Partaii Hijau Die Grüne. Perolehan suara ini tidak memungkinakan Die Grüne untuk membentuk koalisi bersama SPD. Untuk sementara, Die Grüne kembali harus puas sebagai partai oposisi.

Walaupun perolehan suara Die Linke turun lebih dari tiga persen dibandingkan Pemilu tahun 2009, namun pemimpin fraksi Gregor Gysi (kanan) dan pemimpin partai Bernd Riexinger dan Katja Klipping masih bisa merayakan hasil perolehan Pemilu kali ini.

Partai AfD nyaris melewati ambang batas 5 persen. Namun menurut hasil penghitungan sementara partai ini belum mampu mengirimkan wakil di Parlemen. Partai ini terutama menarik perhatian dengan kampanye anti penyelamatan mata uang Euro. KKetua partai Bernd Lucke tidak menyembunyikan kegembiraan atas hasil luar biasa yang diraih partainya, yang untuk pertama kali ikut serta dalam Pemilu.

Sekitar 61,8 juta penduduk Jerman menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum legislatif, Minggu (22/09). Secara keseluruhan 34 partai dengan sekitar 4.500 caleg saling adu sikut berebut suara.Hasil penghitungan cepat memastikan, Uni Kristen Demokrat, SPD, Partai Kiri dan Partai Hijau akan tetap terwakili di Bundestag.

Ketika Angela Merkel mencoblos surat suara di Universitas Humboldt, Berlin, berbagai jajak pendapat sudah meramalkan hari baik buat kelompok konservatif. Jika berhasil meracik koalisi yang stabil, Merkel berpeluang besar mempertahankan statusnya sebagai perempuan paling berkuasa di dunia.

2005 hingga 2009, Peter Steinbrück menjabat menteri keuangan dalam koalisi besar yang dihimpun Merkel. Kandidat 66 tahun itu menegaskan sebelum pemilu, ia "tidak akan" bersedia memerintah dengan Merkel. Tapi hasil penghitungan cepat memupus harapan Steinbrück akan koalisi SPD/Partai Hijau. Kedua partai tidak memiliki cukup suara untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Pukul 8, TPU dibuka di Jerman. Pukul 9.30, Presiden Jerman Joachim Gauck memberikan suaranya. Presiden Jerman ini tidak berasal dari satu partai pun. Dan ia tidak diperbolehkan untuk mendukung satu partai secara terbuka. Untuk menghindari jumlah pemilih yang rendah, beberapa minggu sebelum Pemilu ia menyerukan warga untuk datang ke TPU memberikan suara.

Pada pemilu kali ini, sekitar 630.000 sukarelawan turut mendukung kelancaran jalannya Pemilu. Sebagian relawan pemilu adalah penduduk biasa yang bekerja sukarela. Mereka menyiapkan bilik suara, memasang papan pengumuman dan mengawasi proses pemilihan.

Seorang perempuan muslim memberikan suaranya di Berlin-Kreuzberg. Saat ini 10% atau sekitar 5,6 juta penduduk yang berhak memilih tercatat memiliki latarbelakang migran. Kelompok ini biasanya menjadi langganan partai-partai kiri, seperti SPD, Partai Hijau atau Partai Kiri. Tapi belakangan kelompok migran juga menjadi sasaran partai konservatif dan liberal.