Jerman: Ekstremis Kanan Yang Rencanakan Kudeta Mulai Diadili
29 April 2024Sidang pertama dari tiga persidangan terkait rencana kudeta ekstremis kanan dimulai di Jerman pada Senin (29/4), dengan para terdakwa dituduh mempersiapkan makar tingkat tinggi dan menjadi anggota organisasi teroris.
Semua tersangka, yang merupakan bagian dari gerakan "Reichsbürger" (Warga Kekaisaran), diduga merencanakan menggulingkan pemerintah Jerman. Kelompok Reichsbürger menolak eksistensi Republik Federal Jerman (RFJ) dan mengklaim bahwa RFJ didirikan dan dikendalikan oleh kekuatan asing yang memenangkan Perang Dunia II.
Polisi mengungkap rencana kudeta tersebut dalam serangkaian penggerebekan nasional pada 7 Desember 2022. Sekitar 25 orang ditangkap, lebih dari 380 senjata api disita bersama dengan hampir 150.000 amunisi.
Kelompok itu dituduh merencanakan kudeta dan serangan ke parlemen Jerman Bundestag dan pusat pemerintahan. Sasaran utama mereka adalah Kanselir Jerman Olaf Scholz (SPD), Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock (Partai Hijau) dan pimpinan partai oposisi CDU, Friedrich Merz.
Persidangan di tiga pengadilan
Persidangan terhadap kelompok Reichsbürger akan dipecah menjadi tiga bagian. Sembilan terdakwa yang dituduh menjadi sayap militer Riechsbürger mulai diadili di kota Stuttgart hari Senin. Kesembilan terdakwa didampingi oleh 22 pengacara. Persidangan akan menghadirkan lebih dari 300 saksi, termasuk 270 petugas polisi.
Pada tanggal 21 Mei, persidangan berikutnya terhadap sepuluh pemimpin komplotan tersebut akan dimulai di pengadilan kota Frankfurt. Sedangkan delapan tersangka anggota asosiasi lainnya akan diadili di kota München mulai 18 Juni.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Pemimpin kelompok "Reichsbürger" yang merencanakan kudeta adalah Heinrich XIII Pangeran Reuss, seorang keturunan keluarga bangsawan berusia 72 tahun dari Frankfurt. Dia yang rencananya akan memimpin Jerman setelah melakukan kudeta dan setelah para lawan politik disingkirkan.
Sayap militer Reichsbürger berencana mengerahkan helikopter-helikopter tempur untuk melakukan kudeta itu. Mereka juga merencanakan pengambilalihan dengan kekerasan pabrik senjata Heckler & Koch, pemasok utama militer Jerman Bundeswehr untuk senjata kecil.
Kantor kejaksaan federal mengatakan, jika kudeta mereka berhasil, kelompok itu bertujuan merundingkan perjanjian baru dengan sekutu Perang Dunia Kedua, khususnya Rusia. Sebagai persiapan, kelompok tersebut diduga melakukan pelatihan senjata api dan misi pengintaian di parlemen Jerman, Bundestag.
Hampir 20.000 anggota 'Reichsbürger'
Badan intelijen Jerman memperkirakan, gerakan "Reichsbürger" terdiri dari sekitar 20.000 orang di Jerman, sekitar 2.300 di antaranya digambarkan sebagai "siap menggunakan kekerasan". Mereka menolak demokrasi, mempunyai kecenderungan pro-monarkis dan memiliki keyakinan xenofobia dan antisemit yang kuat.
Jurnalis Tobias Ginsburg yang berbulan-bulan melakukan investigasi rahasia terhadap kelompok "Reichsbürger" dan teori konspirasi ultra kanan mengatakan, gerakan ini merupakan ancaman nyata bagi negara Republik Federal Jerman.
"Reichsbürger bukanlah kelompok yang koheren... Ini lebih merupakan teori konspirasi yang tertanam kuat di sebagian kalangan masyarakat Jerman dan (pendukung) Nazi," katanya. Dia menambahkan, Reichsbürger ingin membentuk masyarakat yang homogen tanpa elemen-elemen asing.
Ketiga persidangan terhadap kelompok Reichsbürger di bawah pimpinan Heinrich XIII Pangeran Reuss diperkirakan akan berlangsung sampai tahun 2025. (hp/as)