Jemaah Terpilih Mulai Laksanakan Ibadah Haji Hari Ini
29 Juli 2020Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan ibadah haji kali ini hanya diikuti oleh 10 ribu jemaah yang tinggal di Arab Saudi. Jumlah yang terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia yang berhaji pada tahun lalu.
"Tidak ada kekhawatiran terkait keamanan dalam penyelenggaraan ini, tetapi (pengurangan jemaah) adalah bentuk perlindungan dari bahaya pandemi," kata Khalid bin Qarar Al Harbi, Direktur Keamanan Publik Arab Saudi.
Jemaah diminta untuk mengenakan masker dan menjaga jarak sosial saat proses haji yang berlangsung selama lima hari di kota suci Mekah dan sekitarnya.
Mereka yang terpilih untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini harus melewati pemeriksaan suhu dan juga dikarantina sebelum tiba di Mekah pada akhir pekan (31/07).
Media setempat menunjukkan petugas kesehatan yang tengah membersihkan barang bawaan para jemaah. Para petugas kebersihan terlihat membersihkan area di sekitar Ka'bah, lokasi utama di mana umat Islam di seluruh dunia memanjatkan doa. Jemaah juga diberi gelang elektronik untuk memungkinkan pihak berwenang memantau keberadaan mereka. Beberapa fasilitas kesehatan, klinik keliling, dan ambulans sudah disiapkan untuk melayani para jemaah.
Tahun ini, pihak berwenang menutup Ka’bah dan melarang jemaah untuk menyentuhnya, demi mencegah kemungkinan terinfeksi virus COVID-19.
Perasaan yang luar biasa
Pihak berwenang Saudi awalnya mengatakan hanya sekitar 1.000 jemaah yang tinggal di negara kerajaan ini yang diizinkan untuk berhaji, tetapi laporan media lokal mengatakan sebanyak 10.000 akhirnya diizinkan menunaikan haji. Sekitar 70 persen jemaah haji adalah orang asing yang tinggal di Saudi, sementara sisanya adalah warga negara Saudi.
"(Sebelumnya) saya tidak berharap di antara jutaan Muslim, akan diberikan kesempatan berhaji," kata salah seorang jemaah asal UEA, Abdullah Al Kathiri dalam sebuah video yang dirilis oleh Kementerian Media Saudi.
"Itu adalah perasaan yang tak terlukiskan ... terutama karena ini adalah haji pertama saya," tambahnya.
Kementerian Haji Saudi mengatakan penduduk non-Saudi yang tinggal di Saudi berasal dari sekitar 160 negara, mereka bersaing dalam proses seleksi online namun tidak disebutkan berapa banyak yang mendaftar.
Beberapa pelamar yang kecewa mengeluh bahwa proses pemilihan yang dikelola pemerintah tidak dirinci secara jelas.
Tetapi Menteri Haji Mohammad Benten bersikeras proses itu transparan dan mengatakan kepada televisi Al Arabiya bahwa "faktor kesehatan" menjadi alasan utama seleksi.
ha/rap (AFP)