Jelajah Nusantara di Frankfurt
Pada sebuah akhir pekan di bulan September, kota Frankfurt am Main dipenuhi tarian, kuliner, dan bahkan pertunjukan Reog Ponorogo di tengah kota tua, Römer.
1.200 Pengunjung
Indonesia Festival Frankfurt (IFF) diselenggarakan dari tanggal 16 sampai 18 September 2022, dalam rangka menyambut 70 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jerman. Setelah hampir 2 tahun pandemi COVID-19 yang menghambat acara-acara besar, antusiasme diaspora Indonesia di Jerman kembali marak dengan acara yang bertemakan "Jelajah Nusantara" ini.
Reog Ponorogo di tengah Kota Tua Frankfurt am Main
Meski acara utama diselenggarakan di Titus-Saal, pertunjukan Reog Ponorogo juga berlangsung di tengah kota Tua Frankfurt am Main, Römer pada hari Sabtu (18/9). Tari tradisional yang telah diajukan sebagai UNESCO World Heritage ini melibatkan 20 seniman yang datang langsung dari Jawa Timur.
Angklung dan Tari Tradisional
Saat menjelajah Nusantara, tentunya tak ketinggalan berbagai pagelaran seni dan budaya dari Sabang sampai Merauke yang ditampilkan oleh berbagai sanggar tari tradisional yang aktif di Indonesia dan Jerman. Salah satunya grup musik angklung dari Deutsch-Indonesischer Kulturaustausch am Bodensee, Jerman.
Fashion Show
Para desainer dari Jakarta, Bandung, Jawa Timur, dan Kalimantan juga berkesempatan untuk memamerkan karyanya yang dipenuhi nuansa batik dan songket. Di akhir, desainer dan model menutup fashion show dengan tarian Gemu Fa Mi Re yang juga mengajak para pengunjung untuk menari bersama di depan panggung.
Silat
Apa lagi kesenian dari Indonesia? Seni bela diri! Silat yang banyak diminati baik orang Indonesia maupun Jerman sudah jadi langganan di berbagai pagelaran seni dan bela diri di Jerman. Kali ini, grup "Silat Perisai Diri" Bonn unjuk gigi di Frankfurt.
Workshop
Kurang lengkap rasanya jika mengenalkan budaya Indonesia tanpa mengajak pengunjung untuk berpartisipasi secara langsung, seperti workshop gamelan Yogyakarta ini! Tidak hanya soal seni dan budaya, diadakan juga workshop seputar ekspor-impor rempah, cara membuat kerajinan tangan Indonesia, sains, hingga diskusi pemberdayaan perempuan dan belajar bahasa Indonesia.
Promosi Pariwisata Daerah
Bekerja sama dengan Pemprov: Aceh, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Barat, Pemkab: Bojonegoro, Ponorogo, dan Pemkot: Bandung, Pontianak, IFF diramaikan dengan booth yang dibuat masing-masing penyelenggara. Rasanya, enggak seperti di Frankfurt!
KJRI Frankfurt dan Merpati e.V.
Meski baru pertama kali, IFF diharapkan bisa terus jadi acara reguler ke depannya nanti. "Sudah merupakan tugas dan tanggung jawa kita bersama untuk terus mempromosikan Indonesia di Jerman, terutama ini bertepatan dengan 70 tahun hubungan bilateral diplomatik Indonesia-Jerman," ujar Acep Somantri, Konsul Jenderal RI di Frankfurt. (ck/hp)