1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat Jabodetabek

20 Februari 2021

Sejumlah wilayah di ibu kota Jakarta dan sekitarnya kembali dilanda banjir. BMKG peringatkan cuaca ekstrem dan hujan lebat di Jabodetabek masih akan berlangsung.

https://p.dw.com/p/3pdBi
Warga Jakarta melintasi banjir dengan bersepeda
Warga Jakarta melintasi banjir dengan bersepeda, foto diambil pada 7 Februari 2021Foto: Arya Manggala/Xinhua/picture alliance

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan perihal cuaca ekstrem. Potensi hujan lebat diprediksi masih terjadi selama sepekan ke depan di wilayah Jabodetabek.

"Saat ini dalam periode musim hujan setidaknya sampai akhir Maret atau akhir Februari perlu menjadi kewaspadaan, artinya sampai berakhirnya musim hujan ini," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube  BMKG, Sabtu (20/2/2021).

Berkaitan dengan kondisi banjir Jakarta yang terjadi pada Jumat (19/2) dan Sabtu (20/2), Guswanto mengatakan hal itu terjadi karena tiga faktor dari sisi air.

"Yang pertama hujan yang jatuh di wilayah Jabodetabek yang nanti akan bermuaranya ke Jakarta, kedua curah hujan di wilayah Jakarta itu sendiri, dan ketiga adanya pasang naik muka air laut di Jakarta," imbuhnya. 

"Kalau ketiganya beramplifikasi ini akan menjadi lebih jadi perhatian bagi DKI, apabila ketiganya terjadi, di samping faktor lain seperti lingkungan," sambung Guswanto.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi sepekan ke depan. 

Sejumlah wilayah Jabodetabek terendam banjir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim banjir terjadi di sebagian kecil wilayah Jakarta. Selain itu, ada 300-an keluarga yang mengungsi akibat banjir tersebut.

"RT yang terdampak jumlahnya 200 RT, dari total 30.070 RT. Jadi ada 0,6 persen tempat yang terdampak. Ini data per 09.00 WIB pagi tadi. Kemudian, ada 26 lokasi pengungsian, dengan total 329 KK dari total 2,4 juta KK yang ada di Jakarta," ucap Anies kepada wartawan di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Sabtu (20/2/2021).

Menurut Anis, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan kebutuhan bagi pengungsi. Termasuk adanya tempat isolasi mandiri bagi korban banjir yang positif atau terindikasi virus Corona (COVID-19).

"Saat ini, kita sudah menyiapkan dapur umum, tenda untuk mereka mengungsi sementara, dan tenda isolasi mandiri COVID bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi dari tes antigen terpapar COVID. Obat-obatan dan prasarana juga kita siapkan. Jadi Pemprov DKI Jakarta sejak awal sudah bersiaga," katanya.

Menurut Anies, banjir terjadi karena curah hujan ekstrem di Jakarta namun kapasitas daya tampung drainase yang tidak memadai. Sehingga air yang tak bisa tertampung meluap ke jalan dan permukiman.

"Sejak tadi malam, Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu, ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 milimeter, di Sunter Hulu 197 milimeter, di Halim sampai 176 milimeter, Lebak Bulus 154 milimeter, semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem," kata Anies.

(ae/yp)

Baca artikel selengkapnya di: Detik News

BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat di Jabodetabek 23-24 Februari

Anies: 200 RT di Jakarta Terdampak Banjir, 329 KK Mengungsi