Israel dan Palestina Kembali Membara
3 Juli 2014Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengumpulkan kabinet keamanan untuk membahas situasi kerusuhan di Tepi Barat setelah seorang remaja Palestina ditemukan tewas. Pembunuhan itu diduga merupakan reaksi kelompok militan Israel atas terbunuhnya tiga remaja Yahudi.
Upacara perkabungan kedua pihak diiringi dengan rangkaian aksi protes yang berakhir dengan kerusuhan, baik di pihak Israel maupun Palestina. Bentrokan terjadi di Yerusalaem timur hari Rabu malam (02/07) antara demonstran Palestina dan aparat keamanan Israel.
PM Netanyahu mengecam pembunuhan remaja Palestina dan berjanji, aparat keamanan akan melakukan penyelidikan sampai tuntas.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuntut agar keadilan ditegakkan. "Saya menuntut agar pemerintah Israel menjatuhkan hukuman kepada pelakunya", kata Abbas dan menambahkan, Israel "harus mengambil langkah konkrit untuk menghentikan serangan dan kekacauan yang disebabkan oleh eskalasi dari Israel".
Serangan udara dilanjutkan
Militer Israel melanjutkan serangan udara menjelang subuh ke berbagai sasaran di Jalur Gaza. Kelompok radikal Palestina sebelumnya menembakkan belasan roket ke kawasan selatan Israel.
"Sebelas orang cidera dalam serangan tadi pagi, satu orang daam keadaan kritis", kata jurubicara kesehatan otoritas Palestina. Ia mengatakan, tujuh orang cidera di Beit Lahiya dan empat orang di Jalur Gaza.
Polisi Israel melaporkan, beberapa roket ditembakkan dari Palestina dan dua roket mengenai rumah tinggal, tapi tidak ada korban.
Di Yerusalem timur, bentrokan pecah setelah demonstran menyerang aparat keamanan dan dibalas dengan tembakan peluru karet. Menurut petugas kesehatan Palestina, 65 orang cidera dalam insiden itu, 16 orang menderita luka tembakan.
Bentrokan juga dilaporkan terjadi di beberapa daerah di Tepi Barat antara Ramallah dan Yerusalem. Aparat keamanan Israel menerangkan, mereka menahan 13 warga Palestina yang dicari berkaitan dengan penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi.
hp/rn (afp, rtr, dpa)