Island dan Mimpi Sepak Bola
Islandia menjadi negara terkecil yang berhasil memastikan diri maju ke putaran final Piala Dunia. Berikut langkah negara Tanah Es tersebut hingga akhirnya memasuki pentas dunia sepak bola.
Bintang Baru Bersinar
Suara gempar akibat selebarasi yang dinamai 'Viking Cry' pertama kali terdengar saat Islandia unggul atas Inggris di Piala Euro 2016. Tepukan kemenangan itu kembali bergemuruh ketika Islandia menang atas Kosovo, Selasa (10/10). Manajer Kosovo, Albert Bunjaki memuji Islandia. "Contoh bagus bagi negara-negara kecil seperti kami yang di masa depan bermimpi memiliki tim hebat dan terorganisir baik."
Bangsa Viking yang Mini
Negara Islandia memang sangat kecil, baik dari segi luas maupun jumlah penduduk. Luas negara Tanah Es itu hanya 102.775 kilometer persegi. Jumlah warga negara yang identik dengan sosok Viking tersebut juga sangat sedikit, hanya sekitar 335.000 orang. Ini ibaratnya, jumlah penduduk di Sukabumi, Jawa Barat atau kota Kendari di Sulawesi Tenggara.
Lumbung Pesepak Bola
Meski berpenduduk sedikit, jumlah pesepakbola yang terdaftar ada sekitar 22.100 orang. Angka ini termasuk banyak dengan rasio perbandingan sebesar 7,4%. Bandingkan dengan Indonesia, yang berpopulasi 261 juta hanya memiliki 67.000 pesepakbola.
Menanti Es Mencair
Dari 25 pemain yang bertanding melawan Kosovo, Selasa (10/10), tidak ada satu pun pemain liga lokal. Urvalsdeild alias Liga Utama Islandia bukanlah tempat yang tepat untuk karier pesepakbola. Liga ini hanya berlangsung singkat, dimulai bulan Mei dan berakhir bulan September. Cuaca di Islandia pada musim dingin terlampau ekstrim untuk berlatih. Suhu terendah bisa mencapai -39 Celcius.
Demi Bermain Sepanjang Tahun
Federasi Sepakbola Islandia (KSI) sebenarnya telah mencari solusi untuk mengatasi minimnya jadwal latihan. Mulai tahun 2002, lapangan sepak bola 'in-door' pun dibangun di seluruh penjuru negeri. Saat ini ada enam lapangan dalam ruangan, 20 lapangan buatan dan 130 lapangan mini. Kini selain bola tangan, sepak bola jadi olahraga nomor satu bangsa Islandia yang bisa dimainkan sepanjang tahun.
Bertabur Bintang
Terbatasnya durasi kompetisi di dalam negeri, mendorong mayoritas pemain timnas Islandia untuk mengasah kemampuan di liga besar Eropa. Figur utama timnas Islandia, Aron Gunnarsson turut memperkuat Cardiff City, Wales. Aron menjadi kapten timnas sejak tahun 2012, ketika berusia 23 tahun. Di bawah kepemimpinannya, Islandia lolos ke babak 'play-off' kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya...
Jagoan Tendangan Bebas
... Pemain paling mahal di skuat Islandia, adalah Gylfi Sigurdsson. Pencetak gol saat melawan Kosovo Senin (09/10) mendapat bayaran sebesar 4,2 miliar Rupiah per bulan. Saat ini, ia bermain sebagai gelandang Everton, setelah sebelumnya bergabung bersama Liga Premier Inggris, Swansea City. Pemain yang unggul lewat tendangan jarak jauh ini juga pernah memperkuat klub Hoffenheim, Jerman...
Putra Pesepak Bola
... Eidur Gudjohnsen adalah pemain paling senior di Islandia. Pria berusia 37 tahun itu satu-satunya pemain Islandia yang pernah memperkuat dua tim elite dunia, yakni Chelsea dan Barcelona. Putra Arnór Guðjohnsen, mantan pesepakbola profesional Islandia itu memulai debut internasional untuk Islandia menggantikan ayahnya tahun 1996. Eidur juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di Islandia.
Dokter Gigi
Bila pemain bola merantau ibarat leluhurnya, bangsa Viking ke klub di Eropa, maka pelatih bola biasanya menetap di dalam negeri. Pelatih Heimir Hallgrímsson bekerja paruh waktu sebagai dokter gigi di luar musim bola. Ia berperan penting memotivasi timnas Islandia. Pada suatu konfrensi pers tak segan-segan ia memuji kapten tim, Aron Gunnarsson sebagai pemain hebat layaknya Pele dan Maradona.
Sang Sutradara
Selain menjadi kiper timnas Islandia, Hannes Halldorsson juga berprofesi sebagai sutradara film. Namanya dikenal lewat sinetron Atvinnumennirnir Okkar atau "Putra Kita". Ia mengaku hanya membuat film komersial yang dapat selesai dalam waktu singkat, agar tetap bisa berlatih sepak bola. Hannes pernah juga menjadi produser video musik yang mewakili Islandia di Eurovision Song Contest tahun 2012.
Timnas Perempuan
Timnas wanita Islandia juga tak kalah bersinar. Dibandingkan timnas pria, mereka malah telah masuk kualifikasi Kejuaraan Eropa untuk pertama kalinya tahun 2009. Pada Swedia 2013, mereka berhasil mencapai babak perempat-final. Pada Maret 2017, mereka telah menempati ranking 18 dalam Peringkat FIFA.
Pemain Ke-12
Suporter Islandia dijuluki sebagai Tolfan atau dalam bahasa Inggris: 'The Twelve'. Mereka adalah pemain ke-12 di setiap pertandingan sepak bola Islandia. Kelompok suporter ini diciptakan beberapa orang Islandia pada tahun 2007. Saat itu, mereka menganggap perlu membentuk Tolfan untuk memberikan dukungan kepada Timnas Islandia. (Ed: ts/yf)