Iran Umumkan Kemajuan Program Nuklirnya
23 Mei 2012Seperti yang dilaporkan Badan Energi Atom Iran, Selasa (22/05), elemen bahan bakar telah dimasukkan ke dalam inti reaktor di Teheran. Pada bulan Januari lalu, pemerintah Iran juga mengumumkan bahwa mereka telah memproduksi batang bahan bakar inti pertama. Produksi ini diperlukan, dikatakan pemerintah, karena Iran tidak mampu membelinya akibat sanksi internasional atas jual beli elemen ini.
Pihak Barat menuduh bahwa Iran tengah berusaha untuk membuat senjata nuklir. Namun Teheran menyangkal tuduhan ini. Dengan keberhasilan produksi bahan bakar, negara ini sedikit melangkah lebih jauh untuk dapat membuat bom nuklir.
Kekhawatiran Pengayaan Uranium
Pernyataan terbaru mengenai program atom yang dikeluarkan Iran keluar sesaat sebelum perundingan baru mengenai program atom Iran digelar. Rabu (23/05), Iran akan bertemu dengan kelompok 5+1, yaitu lima kekuatan veto di PBB dan Jerman di Baghdad, Irak.
Kemampun Iran di fasilitas nuklir Natanz dan Fordo untuk memperkaya uranium sampai 20 persen semakin meningkatkan kecemasan di pihak Barat. Ditakutkan bahwa fasilitas-fasilitas nuklir ini nantinya akan dimanfaatkan untuk memperkaya uranium sampai 90 persen, yang cukup untuk membuat bom nuklir.
Hari Selasa (22/05), Direktur Badan Energi Atom Internasional IAEA Yukiya Amano melaporkan, organisasi yang dipimpinnya telah mencapai satu “pendekatan terstruktur“ untuk memperjelas pertanyaan seputar program atom Iran. Satu kesepakan akan “segera“ ditandangani. Dikatakan Amano, akses ke fasilitas penelitian militer di Parchin, dekat Teheran, juga termasuk dalam kesepakatan ini. Pihak Barat mencurigai, Parchin akan dipergunakan Iran untuk melakukan uji coba hulu ledak nuklir.
Pemerintah AS Tetap Skeptis
Dalam kesepakatan tersebut akan disebutkan, Iran memberikan akses kepada IAEA untuk melakukan pemeriksaan fasilitas nuklir, dokumen dan ahli nuklir Iran. Namun beberapa perbedaan kecil masih harus dibicarakan, dikatakan Amano.
Laporan kemajuan Yukiya Amano dalam konflik atom Iran ini, ditanggapi Amerika Serikat dengan dingin. “Janji adalah satu hal. Tindakan dan pemenuhan kewajiban adalah hal lain,“ dikatakan seorang juru bicara kantor kepresidenan AS, Selasa (22/05). “Memang penting untuk diperhatikan bahwa laporan ini merupakan langkah maju. Namun kami akan membuat penilaian mengenai Iran didasarkan pada tindakan.“ Lebih jauh dinyatakan, pemerintah AS tetap akan melanjutkan tekanan terhadap Teheran.
Tekanan besar untuk dapat mencapai sesuatu yang konkret di Baghdad dirasakan semua pihak yang terlibat dalam pembicaraan atom Iran. Israel menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman dan secara tidak langsung mengancam akan melakukan serangan udara terhdap Iran. Duta Besar AS untuk Israel mengatakan pekan lalu bahwa rencana yang diperlukan untuk serangan udara telah rampung. Kelompok 5+1 berupaya untuk mencegah eskalasi dan untuk mencari jalan keluar.
yf (dpa/rtr/afp/dap)