Iran Kirim Monyet ke Ruang Angkasa
29 Januari 2013Monyet itu sukses mencapai ruang angkasa pada hari Senin (29/01), kata Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi kepada stasiun TV milik pemerintah. Kanal berbahasa Arab Al-Alam dan kantor berita milik Iran melaporkan bahwa primata itu telah kembali dengan selamat setelah melakukan perjalanan dalam sebuah kapsul yang diberi nama Pishgam atau Pionir, hingga ketinggian 120 km untuk sebuah peluncuran sub orbit.
”Monyet yang dikirim pada peluncuran ini telah mendarat dengan selamat dan hidup, dan ini adalah sebuah langkah besar bagi para ahli dan ilmuwan,” kata Vahidi.
Menteri Pertahanan itu mengatakan bahwa misi ini adalah sebuah langkah penting untuk menaklukkan ruang angkasa dan membuka jakab bagi tujuan masa depan.
“Peluncuran yang sukses hari ini mengikuti sukses kami sebelumnya saat meluncurkan (ke ruang angkasa-red) percobaan dengan makhluk hidup lainnya,” kata dia.
Gambar yang diperlihatkan stasiun televisi milik pemerintah menunjukkan monyet yang sedang dipersiapkan untuk penerbangan. Binatang itu memakai pelindung tubuh dan diikat dalam sebuah tempat yang menyerupai kursi mobil bagi anak-anak.
Pada tahun 1950, Amerika Serikat dan Uni Soviet secara rutin melakukan misi ruang angkasa yang melibatkan hewan termasuk monyet. Banyak diantara hewan yang dikirim ke ruang angkasa itu mati karena kegagalan perlengkapan atau teknologi yang tidak mampu mengatasi saat kembali memasuki orbit.
Misi Ruang Angkasa Manusia
Pada pertengahan Januari, Iran mengumumkan niatnya untuk meluncurkan seekor monyet sebagai bagian dari “persiapan mengirimkan manusia ke ruang angkasa,” yang dijadwalkan bakal mereka lakukan pada tahun 2020.
Upaya sebelumnya oleh Iran untuk mengirimkan monyet ke ruang angkasa pada tahun 2011 gagal. Saat itu tidak ada penjelasan resmi yang mereka berikan.
Pada 2010, Iran mengirimkan roket Explorer ke ruang angkasa yang membawa seekor tikus, kura-kura dan cacing. Negara ini juga sukses meluncurkan tiga satelit: Omid pada Februari 2009, Rassad pada Juni 2011 dan Navid pada Februari 2012.
Program ruang angkasa Iran mencemaskan beberapa negara karena teknologi yang sama bisa dipakai untuk mengembangkan kemampuan rudal balistik. Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan hampir seluruhnya, ombargo atas nuklir dan teknologi ruang angkasa sejak 2007. Iran telah membantah tuduhan bahwa program ilmu pengetahuan dan nuklir mereka adalah topeng ambisi militer.
Negara itu belum memberikan rincian terkait rencana fasilitas ruang angkasa baru mereka, namun mereka telah memiliki sebuah kompleks satelit besar di dekat Semnan, sekitar 200 kilometer dari Teheran. Sebuah fasilitas monitoring satelit juga telah dibangun di luar Mahdast, sekitar 70 kilometer sebelah barat ibukota negara itu.
Iran, negara yang sering mengalami gempa bumi, telah mengatakan bakal menempatkan satelit milik mereka ke dalam orbit untuk memonitor bencana alam, memperbaiki telekomunikasi dan memperluas sistem pengawasan militer mereka di kawasan.
ab/ (AFP, AP, DPA)