Inilah 5 Fakta Penting Seputar Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
Ledakan bom di Terminal Kampung Melayu tewaskan lima orang. Berikut beberapa fakta penting yang telah diketahui dari insiden tersebut.
Jadi Korban Saat Amankan Pawai Obor
Ketiga polisi yang tewas tengah bertugas mengamankan pawai obor menjelang Ramadhan di sekitar Kampung Melayu. Ridho Setiawan, Taufan Tsunami dan Imam Gilang Adinatayang akan dimakamkan hari Kamis (25/5). Prosesi pemakaman dipimpin oleh Kapolres Bekasi, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan.
Ada Dua Ledakan
Ledakan pertama terdengar pada pukul 21.00 WIB dan ledakan kedua lima menit setelahnya. Saksi kunci yang mengungkap kronologi ledakan adalah Bripda Febrianto Sinaga, polisi yang ditugaskan untuk mengantisipasi pawai obor di terminal Kampung Melayu.
Sulit Identifikasi Pelaku
Kepala instalasi forensik RS Polri Dokter Kombes Edi Purnomo mengakui kesulitan mengidentifikasi jenazah korban serangan bom, yang diduga sebagai pelaku. "Kalau yang satu tubuh semua memungkinkan, kalau tercerai berai agak sulit karena tangan dan kakinya terpisah. Apakah itu satu bagian saya belum bisa pastikan."
Bom Panci Mirip Bom di Bandung
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan bom bunuh diri yang meledak berjenis bom panci, mirip seperti bom yang meledak di Bandung bulan Februari lalu. Polisi menemukan struk pembelian panci bertanggal 22 Mei dari sebuah toko di Padalarang, pada salah satu saku pelaku yang tewas.
Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Pelaku
Presiden RI memerintahkan Kapolri Tito Karnavian "untuk mengusut tuntas jaringan pelaku dan mengejar sampai ke akar-akarnya. Karena kita tahu dari korban yang ada, ini sudah keterlaluan. Korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, sopir angkot jadi korban, penjual kelontong jadi korban, polisi jadi korban."