Industri Otomotif Minta Bantuan Dana Penyelamatan
18 November 2008Krisis keuangan yang melanda sektor industri otomotif di AS dan Eropa dikomentari harian-harian internasional.
Harian liberal kanan Spanyol El Mundo yang terbit di Madrid dalam tajuknya berkomentar :
AS dan Eropa sekarang akan memompakan bantuan keuangan dalam jumlah besar terhadap industri otomotif, yang mengalami krisis terparah sejak 50 tahun terakhir ini. Resesi menghantam telak pabrik mobil terkemuka di AS dan Eropa. Permintaan pasar dalam enam bulan terakhir merosot 25 persen. Pabrik-pabrik mobil di Eropa memohon bantuan sampai 40 milyar Dolar. Sebagian berupa subsidi yang tidak perlu dikembalikan. Namun hal itu bisa dikategorikan sebagai kembalinya proteksionisme dan melanggar aturan ekonomi pasar. Tapi, tidak ada satupun pemerintahan yang bersedia menanggung risiko, mengalami kerugian hebat di sektor ekonomi terpentingnya.
Sementara harian liberal Austria Der Standard yang terbit di Wina berkomentar :
Industri otomotif bertahun-tahun lamanya seperti kesetanan, terus memperluas kapasitas produksinya. Mereka juga menyadari, sebagian dari teknik mesin yang digunakan sudah ketinggalan zaman. Sejak lama para pakar di bidang otomotif juga sudah memperingatkan, tidak semua pabrik akan dapat bertahan, karena pertumbuhan di sektor otomotif tidak akan terus naik. Sekarang, tiba giliran politik untuk menjamin agar lapangan kerja tidak hilang. Tapi juga dapat dipastikan, negara tidak punya cukup banyak uang, untuk menjamin kelanjutan hidup cabang industri yang kini seolah-olah sakit akibat krisis keuangan global.
Harian Jerman Tagesspiegel yang terbit di Berlin berkomentar :
Negara-negara yang saat ini secara langsung menjadi payung penolong cabang otomotif, harus menanamkan pengaruhnya dalam perusahaan, sekaligus mendorong inovasi dalam teknik motor penggerak. Paling baik hal itu dikaitkan dengan kerangka persyaratan yang tegas. Menjamin lapangan kerja yang dapat bertahan di masa depan, bukan hanya cara termurah dan berwawasan panjang, melainkan juga cara yang lebih sosial dibanding tunjangan pengangguran. Hal itu juga memperkokoh ikatan kemasayarakatan. Inilah seharusnya sasaran utama negara.
Sedangkan harian Swiss Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich mengomentari rencana pemberian dana talangan kepada pabrik mobil Opel di Jerman.
Janji jaminan dari kanselir Angela Merkel, yang sudah pasti akan membebani anggaran negara, di masa depan akan memacu pabrik mobil lainnya sebagai peminta bantuan. Juga diragukan, bagaimana di masa depan Opel dapat bertahan tanpa campur tangan induk perusahaannya General Motors di AS. Satu-satunya jalan keluar adalah pengambil alihan oleh pabrik mobil lainnya yang lebih kuat. Tapi para politisi menolak pemikiran semacam itu. Padahal, Opel dari sudut ekonomi bukan sebuah perusahaan yang cukup besar, dan pasti dapat runtuh, yang juga akan menyeret 320.000 lapangan kerja di sektor pemasok sukucadangnya.
Terakhir harian Jerman Berliner Zeitung yang terbit di Berlin juga menyoroti rencana dana talangan bagi pabrik mobil Opel.
Jika sahabat erat kapitalisme mengharapkan bantuan, sesudah mereka berjanji akan mematuhi hukum pasar bebas, semua harus memandangnya secara hati-hati. Tentu saja negara harus mengambil tindakan, untuk menyelamatkan puluhan ribu lapangan kerja, sebuah pusat ekonomi sekaligus kemampuan inovasi di Jerman. Tapi, berbeda dengan apa yang dilakukan dalam paket penyelamatan perbankan, kali ini pemerintah harus menetapkan kerangka persyaratan yang tegas. Mereka harus mampu menanamkan pengaruhnya dalam politik investasi dan lapangan kerja di pabrik mobil Opel. Harus ada jaminan lapangan kerja dan tidak akan pindahnya lokasi pabrik. Krisis juga jangan sampai disalahgunakan untuk memicu penurunan upah secara drastis.