1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Industri Otomotif Eropa Terpuruk Akibat Krisis Global

23 Oktober 2008

Semakin lama krisis keuangan global berlangsung semakin jelas kelihatan dampaknya terhadap keseluruhan sektor perekonomian. Dampak buruk ini misalnya dapat terlihat pada industri otomotif Eropa.

https://p.dw.com/p/FfZA
Seorang pekerja pabrik Daimler di Rastatt, JermanFoto: picture-alliance/ dpa

Industri otomotif di Eropa Barat terdesak akibat krisis ganda. Di satu sisi, penurunan omset penjualan secara struktural pada tahun yang lalu telah menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Dibandingkan tahun 2006, penjualan otomotif tahun lalu menurun sekitar satu juta unit. Ini berarti turun sekitar delapan persen. Celakanya, krisis ini dipertajam oleh krisis keuangan global saat ini. Hingga tahun 2009 diperkirakan sekali lagi terjadi penurunan penjualan dari lebih satu juta unit di Eropa Barat.

Penghematan Sebagai Jalan Terakhir

Para pakar kini juga memperhitungkan kerugian yang diderita Daimler, perusahaan otomotif besar Jerman, Renault dan Peuggeot-Citroen, perusahaan otomotif Prancis.

Menurut statistik, dari Januari hingga September tahun ini, penjualan kendaraan pribadi tipe menengah, yaitu seri E dari Mercedes dan BMW seri 5, turun 16 persen. Sehubungan dengan masalah besar pada pasar otomotif Eropa dan AS serta keadaan yang masih saja belum membaik, Presiden Direktur Daimler, Zetsche menyatakan akan melaksanakan kebijakan penghematan yang konsekuen dan akan menggalakkan pengembangan produksi baru.

Porsche baut Panamera in Leipzig
Pusat Penjualan Porsche di LeipzigFoto: AP/Porsche

Sikap pesimis juga dirasakan pekerja pabrik otomotif Opel di Bochum Jerman. Seorang karyawan mengungkapkan:

"Ya, apa yang sekarang akan dikerjakan? Kita harus menghadapi masalah ini. Tapi saya pikir, dua minggu ini pabrik telah ditutup, sekarang dua minggu ke depan juga tutup. Untuk bulan Desember sudah ada yang direncanakan. Ini kan berita buruk sekali. Jika Opel benar-benar akan ditutup, situasi keseluruhan di sini juga akan menyedihkan."

Namun, tidak hanya para karyawan pabrik otomotif yang terkena dampak krisis. Karyawan Opel kembali mengutarakan:

"Tidak hanya bagi karyawan Opel, masih banyak lagi perusahaan pemasok lainnya. Mereka juga hidup dari kegiatan kami. Dan mereka lah yang akan paling menderita."

Memang ini kekhawatiran yang dapat dimengerti. Penghematan dan penurunan produksi otomotif telah mengenai industri pemasok yang di Jerman saja mempekerjakan sekitar 400 ribu karyawan.

Penurunan Tingkat Penjualan

Untuk kuartal terakhir tahun ini pesanan perusahaan otomotif pada perusahaan pemasok, menurun sekitar 20 hingga 25 persen. Juga di industri baja yang merupakan pemasok besar industri otomotif, situasi pada dua pekan belakangan ini memburuk.

Beberapa waktu lalu, sektor ini menaikkan harga produknya dan dengan optimis memprediksi masa depan yang meyakinkan. Namun, industri otomotif adalah pelanggan utama sektor baja, juga karena jumlah pengiriman melalui jalan laut turun yang kemudian otomatis menekan permintaan pembuatan kapal pada perusahaan galangan kapal.

Stabilisasi pasar keuangan akan memainkan peranan yang menentukan. Pasalnya, kendaraan biasanya dibeli melalui kredit yang dinikmati pengusaha dan warga biasa.

Deutschland Autos Neuzulassungen VW
Pabrik Volkswagen di WolfsburgFoto: AP

Namun, ke depan bank-bank akan lebih memperketat kebijakan kreditnya. Selain itu, banyak orang akan mengubah prioritasnya pada masa krisis yang sangat sulit ditebak kapan akan berakhir. Membeli mobil dapat ditunda. Dan ini akan dilakukan tidak hanya oleh bos-bos perusahaan, tapi juga warga biasa di mana-mana, terutama di mana krisis itu terasa.

Ada dua perkembangan yang dapat menghadapi keadaan yang berlarut ini. Pertama, kebutuhan besar akan kendaraan di negara-negara yang sedang booming. Kebutuhan ini sebagian besar dipenuhi oleh mobil-mobil Eropa, tapi juga lambat laun dipenuhi oleh pabrik rakitan dan produksi otomotif lokal.

Kedua, sikap konsumtif yang tertahan di AS dan Eropa tentunya mengakibatkan kebutuhan yang tak terpenuhi yang nantinya akan tersalurkan. Kini hanya tergantung pada berapa lama kesabaran perusahaan-perusahaan otomotif besar di Eropa dan berapa besar ruang gerak yang tersisa bagi mereka akibat krisis keuangan global. (cs)