1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TerorismeIndonesia

Indonesia Ingin Pulangkan Hambali dari Guantanamo

21 Januari 2025

Gembong teroris Jemaah Islamiyah, Hambali, ditangkap tahun 2003 dalam operasi yang dipimpin AS di Thailand. Dia kemudian dibawa penjara militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba, pada 2006.

https://p.dw.com/p/4pPwG
Foto ilustrasi penjara militer AS di Guantanamo, Kuba
Foto ilustrasi penjara militer AS di Guantanamo, KubaFoto: Brennan Linsley/AP Photo/picture alliance

Indonesia sedang mencari cara untuk memulangkan Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin alias Hambali, warga Indonesia yang ditahan di penjara militer AS di Guantanamo, Kuba. Hambali dituduh sebagai otak serangan bom Bali tahun 2002, serangan teror paling mematikan di Indonesia. Selain serangan bom Bali, ia juga dituduh terlibat dalam berbagai serangan teror di Asia Tenggara.

Mantan pemimpin jaringan militan Asia Tenggara Jemaah Islamiyah itu ditangkap pada tahun 2003 dalam operasi yang dipimpin AS di Thailand sebelum dipindahkan ke Teluk Guantanamo pada tahun 2006.

Mantan Presiden George W. Bush ketika itu menyebut Hambali sebagai salah satu teroris paling mematikan di dunia. Bom Bali 2002 menewaskan lebih 200 orang, sebagian besar wisatawan asing yang sedang berlibur. Hambali juga dituduh terlibat dalam pengeboman Hotel Marriott di Jakarta pada tahun 2003.

Serangan teror Bom Bali I di Kuta, Oktober 2002
Serangan teror Bom Bali I di Kuta, Oktober 2002Foto: Oka Budhi/dpa/AFP/picture-alliance

Yusril: Ini masalah sensitif

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengatakan kepada kantor berita Reuters, Indonesia sedang mencari cara untuk memulangkan Hambali.

"Bagaimanapun juga, Hambali adalah warga negara Indonesia. Betapapun salahnya dia...kita harus peduli padanya," kata Yusril. "Pemerintah Indonesia menyadari sensitivitas masalah ini dan akan bertindak hati-hati," tambahnya.

Indonesia sebelumnya telah berupaya mendapatkan akses untuk menginterogasi Hambali, tetapi AS menolak untuk memberi akses terhadapnya. AS juga menuduh Hambali terlibat dalam serangan 11 September. Belum jelas, apakah Hambali telah mengakui atau membantah sebagian tuduhan terhadapnya.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Jemaah Islamiyah, kelompok teror paling ditakuti di Asia

Pada puncaknya, Jemaah Islamiyah merupakan salah satu jaringan ekstremis yang paling ditakuti di Asia, dengan sel-sel di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Tetapi pengaruh dan dukungannya kemudian memudar, setelah bayak pentolannya ditangkap di Indonesia dan dijebloskan ke penjara.

Sebagian besar anggota Jemaah Islamiyah juga ikut dalam program deradikalisasi yang dilaksanakan pemerintah Indonesia. Anggota senior Jemaah Islamiyah pada bulan Juni tahun lalu menyatakan bahwa jaringan tersebut sudah dibubarkan.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta tidak merespons permintaan kantor berita Reuters untuk menanggapi isu ini. Tahun lalu, AS memulangkan dua tahanan Malaysia dari Teluk Guantanamo, yang telah mengaku bersalah atas berbagai tindak pidana.

hp/as (Reuters)