Hitler "Mein Kampf" di Seluruh Dunia
Jerman kelimpungan karena hak cipta untuk buku Adolf Hitler, Mein Kampf, bakal berakhir dan bisa dijual bebas di toko buku. Padahal di negara lain penjualan buku terkutuk itu termasuk lumrah.
Tertanda: Hitler
Catatan kebencian Hitler muncul dalam berbagai bentuk - sebagai kado pernikahan atau sebagai bekal buat pegawai negeri baru. Edisi khusus itu biasanya mencakup tanda tangan asli sang penulis dan laku seharga miliaran Rupiah, diburu oleh kolektor dari seluruh dunia.
Edisi Bahasa Arab
Edisi terbitan Arab ini dicetak pada tahun 1950. Uniknya, menurut studi oleh Universitas Bonn, gagasan Hitler tentang nasional sosialisme banyak menemukan gaungnya pada gerakan nasionalisme Arab, termasuk revolusi Mesir yang digagas Gamal Abdul Nasser.
"Mon Combat"
Edisi di sebelah kiri dicetak tahun 1939 dalam bahasa Perancis. Uniknya, cetakan tersebut mengandung kutipan Marsekal Hubert Lyautey, pahlawan Perang Dunia I Perancis yang pernah menjabat sebagai menteri perang. Lyautey yang meninggal dunia jauh sebelum Hitler memprovokasi Perang Dunia II, menilai "semua penduduk Perancis harus membaca buku ini."
"Karya Kontemporer"
Hitler sejatinya termasuk figur historis yang paling dibenci di Inggris. Namun begitu penduduk negeri kepulauan itu tidak jengah menerbitkan Mein Kampf setelah berakhirnya Perang Dunia II. Iklan ini misalnya memuji buku Hitler sebagai karya kontemporer yang paling rajin mengisi ruang diskusi.
Mein Kampf di Negeri Paman Sam
Tidak ada negara lain yang paling rajin memburu peninggalan Nazi seperti Amerika Serikat. Tidak terkecuali buku Hitler, "Mein Kampf." Biasanya edisi orisinil dilelang dengan harga awal sebesar 35.000 US Dollar atau sekitar 400 juta Rupiah.
Hitler di Afganistan
Pedagang kaki lima di Kabul, Afghanistan, tidak asing dengan buku Mein Kampf. Mereka bahkan juga menawarkan poster bergambar Adolf Hitler.
Skandal Mein Kampf di Albania
Siapapun yang berpelesiran di ibukota Albania, Tirana, bakal mendapati buku Mein Kampf di toko-toko buku. Penerbitan Mein Kampf dalam bahasa Albania oleh sebuah penerbit kecil sempat mengundang kecaman di dalam negeri.