Hamas Coba Retas Ponsel Serdadu Israel Lewat App Piala Dunia
4 Juli 2018Militer Israel menuduh kelompok militan Islam Hamas berusaha meretas telpon selular prajuritnya melalui aplikasi yang terkait dengan Piala Dunia. Dua aplikasi kencan juga dibuat untuk itu, kata seorang pejabat Israel hari Selasa (3/7).
"Tidak ada peretasan yang terjadi, karena kami menghentikannya tepat waktu," kata jurubicara militer Israel yang menggelar operasi dengan nama sandi "Operation Broken Heart" untuk menghentikan upaya peretasan itu.
Serangan "hacker" terhadap ponsel tentara Israel bukan pertama kali terjadi. Januari 2017 militer Israel melaporkan, belasan ponsel tentaranya diretas oleh anggota kelompok militan Hamas yang menyamar sebagai wanita muda yang cantik di dunia virtual.
Kelompok Hamas sendiri menolak berkomentar mengenai tuduhan tersebut. Militer Israel juga tidak mengungkapkan, bagaimana mereka bisa mengetahui bahwa Hamas terlibat dalam serangan cyber itu.
Sasarannya pria dan wanita
Militer Israel menduga, kelompok Hamas meluncurkan tiga aplikasi berbeda untuk aksi peretasan tersebut. Aplikasi ini sudah diunduh 400 kali dari Google Play Store. Ada sekitar 100 tentara Israel yang terpancing dan mengunduh aplikasi itu.
Para pejabat Israel mengatakan, selain aplikasi Piala Dunia, Hamas menggunakan dua aplikasi kencan untuk mencoba mengakses telepon prajurit pria, memikat mereka melalui percakapan dengan wanita yang menarik. Foto-foto dan detail pribadi pada profil palsu itu dicuri dari profil Facebook wanita yang cantik.
Sedangkan untuk menyasar laki-laki dan perempuan penggemar sepakbola, aplikasi "Golden Cup" memancing dengan tawaran "streaming langsung HD dari permainan, ringkasan dan update data langsung," kata militer Israel.
Hamas sasar kelemahan pemuda Israel
Aplikasi itu memungkinkan pembuatnya mengakses lokasi tentara, diam-diam mengambil dan mengirim foto, memodifikasi telepon menjadi perangkat pendengar dan menyalin file dan foto.
"Hamas terbukti punya pengetahuan yang sangat baik mengenai orang-orang muda kita dan kesenangan mereka," kata seorang perwira militer Israel, mengomentari aplikasi-aplikasi peretas itu. Dia menerangkan, Hamas bahkan menggunakan profil Facebook palsu dari pemuda Israel dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Ibrani yang lancar, bahkan menggunakan slang yang sedang jadi trend.
Aplikasi-aplikasi ini sekarang telah dihapus dari Google Play Store. Google mengatakan, mereka menyadari bahwa potensi resiko keamanan yang ditimbulkan oleh aplikasi makin meningkat.
hp/as (dpa, rtr, afp)