Freddie Mercury dalam Kenangan
4 September 2011Freddie Mercury terkenal sebagai vokalis band rock asal Inggris, Queen. Mercury dianggap sebagai salah satu penyanyi musik rock paling penting di tahun 1970 dan 80-an. Majalah musik Rolling Stones menempatkan Mercury sebagai salah satu penyanyi terbaik dunia.
Berbakat Sejak Kecil
Ia lahir tanggal 5 September 1946 di Zanzibar yang termasuk Tanzania, dengan nama Farrokh Bulsara. Ia meninggal tanggal 24 November 1991 di Kensington, London, karena penyakit Aids. Keluarganya berasal dari Persia. Selain tinggal di Zanzibar, mereka juga pernah tinggal di India, di mana Farrokh menuntut ilmu di sekolah Inggris, St. Peter's School.
Di sekolah itu ia ikut bernyanyi di paduan suara. Oleh teman-temannya ia disebut Freddie, dan nama panggilan itu ia sandang seumur hidupnya. Gurunya segera menyadari bakat musiknya, dan menyarankan agar Freddie belajar main piano. Ketika masih sekolah, keluarganya pindah kembali ke Zanzibar. Ketika ia berusia 17 tahun, mereka pindah ke Inggris. Walaupun jelas berbakat musik, Freddie menyelesaikan kuliah di bidang grafik di sekolah tinggi seni di Ealing College of Art.
Penampilan dan Gaya
Tahun 1969 Freddie Mercury mulai menekuni dunia musik dengan bergabung dalam band bernama Ibex. Sementara Brian May dan Roger Taylor yang nantinya juga menjadi anggota Queen sudah dikenalnya sebelumnya. Tetapi keduanya masih tergabung dalam band bernama Smile. Ketika Smile bubar tahun 1970, Freddie Mercury, Brian May dan Roger Taylor mendirikan kelompok Queen. Nama dan logo band itu dibuat oleh Freddie. Tahun 1971 John Deacon bergabung sebagai pemain bas.
Freddie Mercury tidak hanya menjadi vokalis kelompok itu. Di samping Brian May ia juga menjadi komponis lagu-lagu yang dibawakan Queen. Mercury juga berperan besar dalam pembentukan gaya dan penampilan band itu, baik di atas panggung maupun dalam bentuk lain. Karena konser-konsernya yang spektakuler, Queen menjadi salah satu band paling terkenal di dunia. Misalnya show mereka dalam Live Aid, konser penggalangan dana kemanusiaan yang diadakan Bob Geldof.
"We are the Champions"
Penampilan dan pose tubuh Freddie Mercury yang mengesankan kini masih dapat dilihat pada patungnya, yang berdiri di tepi danau Jenewa. Tetapi andilnya dalam ketenaran Queen bukan hanya karena penampilan dan gayanya, melainkan juga karena kemampuannya bernyanyi. Freddie Mercury memiliki suara yang lain daripada yang lain bagi seorang penyanyi rock. Baik dari segi volume maupun jangkauan. Jika bernyanyi dalam paduan suara, ia bernyanyi di bagian Tenor, yaitu suara tinggi pria. Tetapi jangkauan suaranya sebenarnya tiga setengah oktav, sehingga ia bisa menyanyikan nada untuk suara rendah pria hingga ke suara tinggi perempuan. Kebisaannya ini, dan kemampuannya membuat variasi dapat didengar di berbagai lagu yang dinyanyikannya.
Salah satu lagu Queen yang paling sering terdengar adalah We are the Champions, yang ditulis Freddie Mercury tahun 1977. Dalam sebuah kilas balik, dua rekan Freddie Mercury, Brian May dan Roger Taylor, memuji kreativitas teman mereka dalam lagu ini. Keduanya mengatakan sangat terkesan, karena lagu tersebut menjadi seperti himne internasional dalam berbagai turnamen olah raga. Brian May mengatakan ia terkejut ketika pertama kali membaca lirik yang ditulis Freddie karena terkesan sangat sombong dan membanggakan diri. Namun Freddie menjelaskan, maknanya lebih universal, bahwa semua orang bisa menjadi juara.
Marjory Linardy
Editor: Andriani Nangoy