Fransiskus Peringatkan Gereja Katolik
15 Maret 2013Peringatan tersebut disampaikan Paus Fransiskus pada misa untuk menutup konklaf, Kamis, 14 Maret. Dalam misa istimewa, yang dipimpinnya untuk pertama kali sebagai paus, Fransiskus juga menyerukan agar gereja lebih memperhatikan kesalehan. Ia mengatakan, gereja Katolik harus mengadakan perubahan, tetapi memperingatkan adanya risiko akan menjadi organisasi kemanusiaan biasa, jika kehilangan inti dan maknanya.
"Hidup ibaratnya jalan setapak. Jika kita berhenti, akibatnya tidak baik," dikatakan Sri Paus sambil menambahkan, "kita bisa berjalan ke mana saja, kita bisa mendirikan banyak bangunan, tetapi jika kita tidak menyampaikan pesan Yesus Kristus, maka ada kesalahan. Kita hanya akan menjadi LSM yang murah hati, dan bukan gereja."
Memberi Tanda Perbedaan dalam Gaya
Khotbah yang diberikan secara spontan dan dalam bahasa Italia memberikan kontras jelas antara Paus Fransiskus dan pendahulunya, Paus Benediktus XVI, yang menyampaikan pidato sepanjang tiga halaman dalam bahasa Latin, ketika memimpin misa pertama kali tahun 2005. Misa itu diadakan di Kapel Sistina, yang juga menjadi lokasi konklaf. Di ruang itu 115 kardinal memilih uskup Buenos Aires, Jorge Mario Bergoglio, menjadi pemimpin gereja Katolik yang baru, dengan 1,2 milyar anggotanya.
Sebelumnya, Fransiskus, yang menjadi paus pertama dalam 1.300 tahun terakhir, yang dilahirkan di luar Eropa, mengunjungi gereja lain, Santa Maria Maggiore, di mana ia berdoa kepada Bunda Maria. Paus Fransiskus mengatakan sudah merencanakan pertemuan dengan pendahulunya yang berasal dari Jerman, di tempat peristirahatan musim panas bagi para paus, Castel Gandolfo. Tetapi juru bicara Vatikan mengatakan rencana ini kemungkinan baru akan dilaksanakan beberapa hari mendatang.
Menurut kabar yang mulai terdengar Kamis 15 Maret. Saat konklaf, Bergoglio dalam waktu singkat muncul sebagai calon paling kuat untuk kursi tertinggi gereja Katolik, sebelum akhirnya terlipih sebagai paus, Rabu 14 Maret. Dalam pemilihan paus yang lalu, Bergoglio, yang memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, sudah menjadi salah satu calon favorit. Tetapi pilihan ketika itu jatuh kepada Kardinal Josef Ratzinger, yang menjadi Paus Benediktus XVI. Ratzinger yang berusia 85 tahun mengundurkan diri awal Februari lalu. Ia menyatakan tidak memiliki cukup tenaga untuk memimpin gereja Katolik yang dilanda banyak krisis belakangan ini.
ML / HP (afp, ap, dpa, rtr)