WHO Pandemie
11 Juni 2009Definisi pandemi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah virus penyakit menyebar luas lintas benua dan dalam jumlah besar, dan penularannya terjadi antar manusia. Menurut WHO, penyebaran virus penyakit itu setidaknya terjadi di dua dari enam kawasan dunia yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Saat ini virus influenza A H1N1 atau yang dikenal dengan flu babi sudah menyebar di Amerika, Afrika, Eropa, Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan kawasan Laut Tengah bagian timur. Dengan itu, WHO menyatakan, influenza A H1N1 sebagai pandemi tahap ke enam.
Ini merupakan pertama kalinya sejak 41 tahun terakhir, WHO kembali mengumumkan keadaan tersebut. Di Jenewa, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO Margaret Chan menyatakan, “Berdasarkan bukti-bukti yang tersedia, terpenuhi kriteria ilmiah untuk suatu pandemi influenza. Dengan begitu saya memutuskan untuk meningkatkan tahap kesiagaan pandemic influenza ini dari tahap lima ke tahap enam. Dunia saat ini berada dalam permulaan pandemi influenza tahun 2009. Kita berada di dalam hari-hari awal sebuah pandemi. Virus menyebar meski dunia berada di bawah pengawasan ketat. Sebelumnya tidak pernah pandemi yang dideteksi sejak sangat dini atau diamati dengan seksama setiap saat, sejak tahap awal.”
Hingga saat ini WHO mencatat terdapat 27.737 kasus infeksi virus influenza A H1N1 di 3 negara dan 87 persennya terdapat di benua Amerika. Jumlah keseluruhan kasus infeksi virus H1N1 di Amerika adalah 24228, 13217 di Amerika Serikat, 5717 di Meksiko, 2446 di Kanada dan 1694 di Chili. Tercatat 141 orang yang meninggal akibat infeksi virus H1N1 di seluruh dunia, keseluruhannya berada di Amerika dan 106 di antaranya di Meksiko.
Beberapa pekan terakhir ini, jumlah kasus infeksi flu H1N1 di Australia atau wilayah Pasifik Barat meningkat pesat hinga 1224. Sebagian besarnya ditemukan di Melbourne, negara bagian Victoria. Selasa lalu (09/06), asisten Direktur Jenderal WHO Keiji Fukuda sudah menjelaskan bahwa kemungkinan WHO akan mengumumkan suatu pandemi, menyangkut meningkatnya kasus infeksi flu A H1N1 di Australia.
Dalam kesempatan yang sama Fukuda mengisyaratkan adanya keraguan dan kecemasan mengenai keputusan WHO, keraguan yang tetap dirasakan para pakar WHO, pemerintah negara-negara dan perusahaan besar. Pasalnya, penetapan tahap enam atau pandemi dikhawatirkan memicu reaksi panik dan membuat pemerintah negara-negara melakukan tindakan sia-sia atau malah berpengaruh buruk terhadap perekonomian. Setelah WHO mengumumkan pandemi flu tahap ke enam, negara anggota WHO harus memusatkan perhatian sistem kesehatannya terhadap penanganan flu jenis baru tersebut.
Marie-Paul Kieny, staf ahli vaksinasi WHO mengatakan, vaksin flu A H1N1dijadwalkan siap bulan September ini. “Jika sampel sudah tersedia dalam beberapa pekan mendatang, kami akan membuat rekomendasi kebijakan untuk kelompok mana saja yang menerima dosis pertama,” ujar Kieny. WHO saat ini terus melakukan komunikasi dan pertukaran informasi dengan produsen vaksin. Selain itu, obat-obatan anti flu yang tersedia di pasaran terbukti efektif mengatasi gejala flu A H1N1.
Keiji Fukuda dari WHO mengatakan, jika virus terus menyebar dalam beberapa bulan mendatang, tubuh manusia akan mengembangkan kekebalan dan penyakit itu akan menjadi seperti flu musiman.
Andreas Zumach/dpa
LS/ZER