Fabio Capello Mundur
8 Februari 2012Rabu (08/02), Fabio Capello (65 tahun), mengundurkan diri setelah pertemuan dengan Ketua FA David Bernstein dan Sekretaris Jenderal FA Alex Horne di stadion Wembley. Dalam pernyataan FA disebutkan, “Melalui pertemuan yang kurang dari sejam, pengunduran diri Capello diterima. Dan ia akan segera meninggalkan jabatan sebagai manajer Inggris.“
Bernstein mengatakan, “Kami menerima pengunduran diri Capello, dan sepakat bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas apa yang telah ia kerjakan dan kami berharap ia akan sukses di masa depan.“ Bernstein menambahkan, “Saya ingin menekankan bahwa selama pertemuan dan selama menjabat sebagai manajer, Fabio telah menempatkan dirinya dengan cara yang sangat profesional.“
Namun dalam pernyataan kepada pers Italia, Fabio Capello mengatakan bahwa langkah FA membuat dirinya menjadi lebih mudah untuk mengundurkan diri. “Mereka betul-betul menghina dan merusak otoritas saya,” kata Capello sambil menambahkan, “Yang betul-betul memukul saya dan memaksa saya mengambil keputusan ini adalah gembar-gembor soal rasa keadilan Anglo-Saxon, sebagaimana klaim mereka bahwa semua orang tidak bersalah sampai ia terbukti bersalah.”
“Dalam kasus Terry, mereka betul-betul telah menyinggung saya dan merusak otoritas saya, dan secara efektif menciptakan masalah di dalam kesebelasan,” kata Capello. “Saya tidak pernah bisa mentolerir sikap mereka yang melewati batas, sehingga menjadi mudah bagi saya mengambil keputusan untuk pergi.”
Bursa taruhan di Inggris menjagokan pelatih Tottenham Hotspur Harry Redknapp yang baru lolos dari dakwaan penggelapan pajak, serta pelatih U-21 Inggris Stuart Pearce, sebagai favorit untuk mengambilalih posisi Fabio Capello sebagai manajer tim nasional Inggris yang baru.
John Terry, kehilangan ban kapten pekan lalu karena dugaan melakukan tindakan rasis terhadap pemain belakang Queens Park Rangers, Anton Ferdinand. Namun keputusan akhir mengenai kasus ini baru akan diambil pada 9 Juli mendatang.
Andy Budiman/ dpa
Editor: Christa Saloh Foerster