Ekonomi dan Bisnis Jadi Agenda Utama Jokowi di Jerman
12 April 2016Indonesia hendak memanfaatkan momentum kondusifnya iklim investasi Jerman di Indonesia. Setelah mengalami penurunan investasi beberapa tahun terakhir, tahun 2015 kembali terlihat peningkatan penanaman modal Jerman di Indonesia. Demikian Duta Besar RI untuk Jerman Fauzi Bowo dalam konferensi pers di Berlin Selasa (12/04/16). Fauzi Bowo tidak merinci angkanya, hanya menyebutkan ada peningkatan 14 persen dibanding 2014.
Selama kunjungan dua harinya, Jokowi akan melakukan berbagai pertemuan bisnis dan rencana penandatanganan kerjasama ekonomi. Dubes Fauzi Bowo mengungkapkan, kerjasama bisnis dengan perusahaan Jerman, Siemens akan jadi topik penting. Indonesia menyatakan tertarik dengan teknologi pembangkitan energi milik perusahaan Jerman itu.
Kerjasama juga akan dijalin di sektor kelautan dan perikanan. Indonesia menilai, Jerman punya pengalaman dan teknologi di bidang logistik kelautan.
Selain bertemu Merkel, Jokowi sebelumnya diterima oleh Presiden Joachim Gauck di Istana Bellevue, Berlin.
Duales System
Tema pendidikan, khususnya “duales system” yang diterapkan di Jerman, merupakan salah satu fokus utama lainnya. Jokowi dijadwalkan akan meninjau pusat pendidikan ketrampilan di Siemenstadt, untuk dijadikan acuan bagi Indonesia. Dubes Fauzi menjelaskan, menghadapi Asean Economic Community, Indonesia merasa kekurangan tenaga terampil.
Ke depan, pendidikan generasi muda akan lebih banyak diarahkan ke pencetakan tenaga termpil, ketimbang sarjana yang disebut Dubes Fauzi lebih banyak yang akhirnya menganggur daripada bekerja profesional. Untuk itu perlu perubahan pola pikir dari seluruh masyarakat.
Walau tidak akan mencontek sistem Jerman 100 persen, namun Indonesia bisa banyak menarik pelajaran.
Kerjasama perangi terorisme
Selain fokus ekonomi, dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Jokowi akan membahas kerjasama dalam memerangi terorisme, ekstrimisme dan radikalisme. Indonesia diharap berperan lebih besar dalam menjaga perdamaian kawasan. Jerman menyatakan berkepentingan agar kawasan Asia aman. Ini menimbang makin panasnya konflik di sekitar laut Cina Selatan.