Direktur IMF Peringatkan Ancaman Depresi Global
16 Desember 2011Direktur Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde hari Kamis malam (15/12) di Washington memperingatkan, "Perekonomian global saat ini kelihatan suram." Untuk mencegah krisis yang dapat berkembang menjadi depresi global, Lagarde mengimbau agar semua negara bertindak, terutama negara-negara Eropa. Tak ada satu negara pun yang kebal terhadap tren penurunan kegiatan ekonomi. Penyebab utama ancaman global ini adalah masalah di zona Euro, demikian ditegaskan Lagarde.
Direktur IMF membandingkan kondisi sekarang dengan situasi tahun 1930-an, sebelum pecahnya Perang Dunia II. Pada saat yang dinamakan Depresi Besar itu kebijakan internasional ditandai dengan proteksionisme dan isolasi. Kesalahan semacam itu tidak boleh terulang kembali, tambahnya. Di sini yang dimaksudkan Lagarde jelas adalah upaya-upaya yang tidak membuahi hasil dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk meliberalisasikan perdagangan internasional.
Peringatakan ancaman proteksionisme
Hari Kamis (15/12) Dirjen WTO, Pascal Lamy juga memperingatkan bahwa perdagangan dunia berada dalam persimpangan jalan yang menentukan akibat mandeknya perundingan Doha dalam upaya menyingkirkan hambatan perdagangan. Sehubungan dengan krisis ekonomi dan finansial, kemajuan-kemajuan dalam proses liberalisasi perdagangan justru lebih diperlukan ketimbang sebelumnya. Proteksionisme di banyak negara merintangi pertumbuhan ekonomi dan merugikan perekonomian dunia setiap tahunnya sekitar 800 miliar Dolar.
Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi juga berpendapat bahwa penurunan kegiatan ekonomi di Eropa tidak terelakkan lagi. Kebijakan penghematan pemerintah pada krisis Euro saat ini membebani pertumbuhan ekonomi dan berujung dengan penurunan pertumbuhan, kata Lamy hari Kamis di Berlin. "Krisis belum berakhir." Dalam jangka menengah, pertumbuhan harus ditingkatkan melalui reformasi yang mendalam. Ia juga memperkirakan bahwa inflasi dalam zona Euro tahun depan akan mencapai dua persen dan tahun 2013 bahkan akan tambah menurun.
Negara Euro sebagai inti masalah
Baru dua pekan lalu, Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun depan yang sekarang diprediksi lebih rendah ketimbang proyeksi sebelumnya, serta memperkirakan membesarnya kesenjangan. Bagi perekonomian negara G20, OECD memperhitungkan pertumbuhan tahun 2012 sekitar 3,8 persen. Tetapi dalam angka rata-rata ini terselubung perbedaan yang sangat besar.
Sementara negara ambang industri seperti Cina masih dapat mengharapkan angka pertumbuhan yang tinggi, negara-negara Euro tertentu terancam penurunan kinerja ekonomi. Seandainya situasi finansial kembali memburuk seperti pada pertengahan 2007, penurunan kinerja ekonomi di sejumlah negara Euro bisa mencapai lima persen.
Direktur IMF Lagarde mendesak untuk menangani masalah ekonomi ini melalui kerja sama. "Kerja sama ini harus dimulai pada inti krisis yang jelas-jelas terutama berada di negara-negara Euro," ujarnya. Ditambahkan bahwa zona Euro adalah "ikatan mata uang yang tidak benar-benar dirampungkan dalam suatu penyatuan ekonomi dan kebijakan anggaran negara." Pemimpin pemerintahan Eropa harus menyelesaikan tantangan yang sangat besar itu. Mereka juga harus lebih sabar menghadapi pasar finansial. Dalam demokrasi, keputusan penting tidak diambil dalam satu hari, "Penanganan masalah tersebut perlu waktu", tegas Direktur IMF Christine Lagarde.
Rolf Wenkel/dpa/rtr/dapd/ Christa Saloh-Foerster
Editor: Carissa Paramita