Dinas Rahasia Perancis Juga Lakukan Penyadapan
5 Juli 2013Setelah Amerika Serikat dan Inggris, sekarang giliran Perancis dilanda skandal penyadapan. Dinas Rahasia Luar Negeri Perancis DGSE secara sistematis menyadap data-data percakapan telepon, SMS dan email. Juga informasi dari jaringan sosial Facebook dan Twitter disadap dan disimpan selama bertahun-tahun untuk tujuan pelacakan.
Laporan harian Perancis "Le Monde" segera menjadi pembicaraan utama di Paris. Harian itu menulis, DGSE mengumpulkan semua data komunikasi. Praktek itu sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Data-data juga disadap dari komputer yang ada di luar negeri. Pengumpulan data itu dilakukan tanpa pengawasan parlemen.
Pemerintah Perancis Membantah
Kantor Perdana Menteri Jean-Marc Ayrault hari Kamis (04/07/13) membantah hal itu dan menyatakan, laporan yang dibuat Le Monde "tidak tepat". Memang ada beberapa dinas yang melakukan pengumpulan data atas alasan keamanan, seperti DGSE, Dinas Rahasia Dalam Negeri DCRI dan Dinas Pajak. Tapi semua kegiatan itu dilakukan secara legal. Semua penyadapan harus disetujui oleh Komisi Pengawas di parlemen.
Anggota Komisi Pengawas dari partai PS yang memerintah, Jean-Jacques Urvoas meragukan laporan Le Monde. Ia menilai berita itu penuh fantasi dan tidak akurat. Laporan bahwa semua data komunikasi disadap dan disimpan tidak sesuai dengan kenyataan, kata Urvoas. Ia menambahkan, rakyat Perancis tidak mengalami pengintaian secara kontinyu dan tanpa pengawasan parlemen.
Data Disimpan di DGSE
Le Monde mengutip sumber-sumber dinas rahasia dan informasi resmi yang diberikan oleh pegawai berbagai kantor. Mereka memberitakan bahwa semua sinyal elektromagnetik dari komputer di Perancis disadap, juga aliran data dari komputer di luar negeri.
Data-data itu disimpan di ruang bawah tanah di kantor pusat DGSE di Paris. Dinas lain yang membutuhkan data tertentu bisa memintanya ke DGSE. Dinas Rahasia Dalam Negeri DCRI dan Dinas Pajak setiap hari mengambil data-data, misalnya untuk menyelidiki kejahatan terorganisasi atau pencucian uang.
DGSE sendiri sampai saat ini tidak memberi tanggapan tentang berita itu. Laporan yang dibuat Le Monde cukup lengkap dengan data-data konkrit. Setelah skandal PRISM di Amerika Serikat dan Tempora di Inggris, kini Perancis juga punya skandal penyadapan.