Demi Bendungan, Masjid Kuno Berusia Enam Abad di Turki Direlokasi
Hasankeyf di Turki adalah salah satu pemukiman manusia tertua di dunia. Kawasan itu akan segera dilenyapkan oleh danau buatan, bagian dari proyek bendungan PLTA Llisu. Masjid kuno berusia enam abad pun harus direlokasi.
Berduyun-duyun memindahkan masjid kuno
Sebuah masjid berusia enam abad diangkut sekitar empat kilometer dari sebuah kota kuno Turki yang rencananya akan digenangi air untuk pembangunan Bendungan Ilisu. Masjid Er-Rizk direlokasi dari Hasankeyf ke Taman Budaya Hasakenyf yang baru.
Dipindah dengan sistem modular
Masjid berbobot 1.700 ton itu diangkut dengan sistem Modular Transporter Self-Propelled menyusuri Sungai Tigris. Menara masjid yang dibangun pada abad 14 harus dipindahkan secara terpisah.
Dibongkar pasang
Masjid terbesar di Hasankeyf, Er-Rizk, dibongkar dulu sepotong demi sepotong dan dipasang kembali di atas panggung modular di bawah pengawasan dari Badan Pekerjaan Hidrolik Negara dan Direktorat Jenderal Aset dan Museum Budaya.
Perjalanan panjang ke taman budaya
Begitu tiba, masjid kuno itu akan direkonstruksi ulang di taman budaya. Perjalanannya ke arah taman budaya berlangsung selama beberapa jam.
Memindahkan warisan kuno demi bendungan
Semua situs bersejarah di Hasankeyf juga diangkut secara bertahap untuk mempersiapkan pembangunan bendungan baru.
Banyak bangunan bersejarah lain
Beberapa bangunan dari kawasan yang sama, seperti pemandian Artuklu Hamam, Masjid Sultan Süleyman Koç, Masjid Imam Abdullah Zawiyah, Mausoleum Zeynel Abidin dan Masjid Eyyubi, sebelumnya sudah dipindahkan.
Barbarisme abad 21?
Kota ini terutama mengandung jejak dari Abad Pertengahan. Zeynep Ahunbey, seorang ahli Hasankeyf dan profesor arsitektur, menyebut kawasan itu "lanskap budaya yang unik". Dikutip dari dpa, ahli lingkungan Jerman Ulrich Eichelmann menggambarkan pembanjiran kawasan ini untuk bendungan sebagai bentuk"barbarisme di abad ke-21".
Dibangun sejak 2006
Pada tahun 2006, pemerintah Turki secara resmi mulai mengerjakan bendungan raksasa di seberang Sungai Tigris. Sekitar 80 persen Hasankeyf harus ditenggelamkan dan 3.000 penduduknya dipindahkan.
Turki dituding tidak melestarikan budaya dan alam
Negara-negara Eropa menarik diri dari proyek tersebut pada tahun 2009. Mereka mengatakan bahwa belakangan menjadi jelas kalau Turki tidak berniat memenuhi komitmen melestarikan warisan budaya atau alam di daerah tersebut.
Kemarahan warga
Warga kota Hasankeyf tidak hanya kehilangan kampung halaman mereka yang hijau, namun juga merasa tercerabut dari budaya. Beberapa dari mereka juga telah memindahkan kuburan keluarganya.
Pemerintah Turki punya pemikiran beda
Bagi pemerintah, Bendungan Ilisu sejauh 70 kilometer ke hilir adalah monumen untuk kemajuan yang akan membawa air, listrik dan pekerjaan ke daerah miskin. Bendungan Ilisu dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Hidra dianggap akan membantu memenuhi kebutuhan energi negara dan menyediakan irigasi untuk lahan pertanian di sekitarnya.
Relokasi warga demi jaminan pasokan listrik
Setelah diaktifkan, pembangkit listrik akan menghasilkan 3,800 gigawatt jam listrik setiap tahun. Proyek ini akan memengaruhi hampir 200 kawasan pemukiman di daerah itu dan mendorong ribuan orang keluar dari rumah mereka dan menjauh dari mata pencaharian mereka. Pemerintah telah membangun kota baru dengan 710 rumah untuk penduduk Hasankeyf 3 kilometer dari kota kuno.
Kota tua yang tenggelam
Hasankeyf di Tigris, salah satu pemukiman manusia tertua di dunia, menurut para ahli, diperkirakan hilang pada akhir tahun 2019 ketika air yang dipegang oleh Bendungan Ilisu naik dan waduk sepanjang 300 kilometer persegi akhirnya membanjiri kota. (Ed: ap/hp dari berbagai sumber)