Dalang Sindikat Saracen Mengaku Simpatisan Prabowo
28 Agustus 2017Tersangka utama pengelola sindikat penyebar berita palsu, Jasriadi, mengaku simpatisan bekas kandidat presiden Prabowo Subianto. Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan Tempo, dia mengatakan bisnis fitnah Saracen dimulai setelah pemilu kepresidenan 2014.
"Dulu saat pilpres 2014 banyak akun Facebook yang menghina Islam dan Pak Prabowo", ujarnya. "Saya membajak akun yang sudah kelewatan menyerang Islam dan Pak Prabowo. Kan banyak grup diskusi seperti itu, nanti saya akan alih. Lalu saya ganti namanya menjadi Allah Maha Besar atau Saracen."
Jasriadi dibekuk aparat kepolisian bersama dua tersangka lain, yakni Faizal Muhammad Tonong yang merupakan ketua bidang media informasi dan Sri Rahayu Ningsih yang mengkoordinasikan grup Saracen di berbagai wilayah.
Meski begitu Jasriadi memastikan dirinya tidak terlibat langsung dalam tim sukses pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa.
Terkait tokoh intelektual dan penyandang dan Saracen, Jasriadi mengaku tidak mengenal dua sosok yang tercatat sebagai anggota Dewan Penasehat, yakni pengacara Front Pembela Indonesia Eggi Sudjana dan bekas perwira TNI, Mayjend Ampi Tanudjiwa.
"Tidak pernah, saya lupa siapa yang mengusulkan nama mereka masuk. Pokoknya ada yang minta nama mereka masuk. Jadi masuk. Tapi tidak pernah kita bertemu," imbuhnya lagi.
Eggi kini melaporkan Jasriadi ke kepolisian karena dugaan pencemaran nama baik. Mantan kuasa hukum agen haji bermasalah First Travel itu juga menggugat Dedy Mawari, Ketua Bidang Hukum DPN Seknas Jokowi dan Ulin Yusron, jurnalis yang memuat foto Prabowo bergaya Hitler di Twitter dan Suny Tanuwidjaja atas tulisannya di sebuah situs berita.
rzn/ap (Tempo, Antara, Detik)