Cina Minta AS Tidak Ikut Campur Konflik Laut Cina Selatan
24 Januari 2017Pernyataan Jurubicara Gedung Putih, Sean Spicer, ihwal pulau buatan milik Cina di Laut Cina Selatan yang dibangun dengan tujuan pertahanan, semakin membuat runcing hubungan kedua negara. "Cina memiliki kedaulatan penuh atas kepulauan di Laut Cina Selatan dan wilayah perairannya," ujar Jurubicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.
"Amerika Serikat bukan termasuk pihak yang terlibat dalam isu Laut Cina Selatan," imbuhnya.
Spicer, Senin (23/1) silam mengatakan Amerika Serikat "akan melindungi kepentingan kami" di kawasan konflik tersebut. "Jika pulau-pulau itu berada di perairan internasional dan bukan bagian dari Cina, maka kami akan melindungi kepentingan internasional agar tidak direbut oleh sebuah negara," ujarnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengatakan, Amerika Serikat membuka opsi untuk menutup akses Cina terhadap kedua kepulauan yang diperebutkan. Pernyataan tersebut meningkatkan prospek pecahnya konfrontasi bersenjata.
Cina kembali menegaskan tidak akan menarik klaim kedaulatan atas seluruh Laut Cina Selatan yang juga mencakup wilayah Malaysia, Vietnam, Filipina dan Taiwan. Selama kekuasaan Presiden Barack Obama, Amerika Serikat mengambil sikap netral, meski mendesak Cina untuk menghormati kebebasan navigasi di laut dengan mengirimkan patroli laut ke kawasan yang diklaim Beijing.
Hua mengatakan CIna "melindungi kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan sesuai hukum internasional" dan mendesak AS untuk "menghormati upaya negara-negara regional untuk melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan."
rzn/yf (afp,rtr)