Bundesliga Catat Rekor Jumlah Penonton
4 Mei 2012Sepakbola sedang naik daun. Bundesliga booming. Itu catatan akhir musim kompetisi Bundesliga kali ini.
Walaupun harga karcis pertandingan tidak murah, namun selama musim kompetisi kali ini,, hingga menjelang laga putaran terakhir yang digelar Sabtu (5/5) tercatat 13.360.131 penonton hadir di lapangan hijau. Stadion sepakbola tidak pernah kosong.
Perhimpunan sepak bola Jerman DFB melaporkan terlewatinya rekor jumlah penonton tahun lalu, menjelang laga putaran ke 34 atau babak akhir musim kompetisi 2011/2012. Catatan aktual menyebutkan, rekor jumlah penonton Bundesliga tahun lalu, sudah terlampaui 300.000 orang pada laga putaran ke 33 pekan lalu. Secara rata-rata, setiap partai pertandingan terjual 44.983 karcis.
Dortmund catat rekor
Borussia Dortmund yang juara bertahan dan sekaligus juara musim kompetisi ini, mencatatkan rekor bersejarah sejak digelarnya kompetisi liga utama Jerman Bundesliga. Untuk pertama kalinya, sebuah klub Bundesliga sukses menjual rata-rata lebih 80.000 tiket untuk setiap pertandingan.
Runner up juara Bundesliga, Bayern München yang jumlah anggotanya lebih banyak dari Dortmund, tercatat hanya mampu berada di posisi dua, dengan rata-rata 69.000 penonton setiap kali pertandingan.
Laga putaran terakhir menjamu FC Freiburg Sabtu (5/5) semua tiketnya sudah terjual habis. Dortmund juga memecahkan rekor baru dari rekor lama yang tercatat atas namanya, yakni sukses menjual rata-rata 79. 647 tiket setiap kali berlaga pada musim kompetisi 2003/2004.
"Itu membuat kami bangga", kata direktur Borussia Dortmund Hans Joachim-Watzke. "Ini merupakan penghargaan bagi fans kami, sekaligus amat bagus untuk citra kami", tambahnya.
Selain memecahkan rekor penjualan tiket di Jerman, Borussia Dortmund juga mencatat rekor baru se Eropa sebagai pemuncak statistik. Stadionwelt.de melaporkan, jumlah rata-rata penonton Dortmund setiap kali pertandingan mengalahkan jumlah penonton juara bertahan Liga Champions, Barcelona dari Spanyol yang rata-rata ditonton 78.000 fans.
Olvia Fritz/Agus Setiawan
Editor : Dyan Kostermans