Boom Mobil Listrik di Norwegia
28 November 2013Revolusi mobil listrik Norwegia berjalan cepat. Lebih dari 4000 warga Norwegia membeli mobil listrik tahun ini. Sembilan persen dari semua mobil baru yang terjual di Norwegia tahun 2013 adalah mobil listrik.
"Butuh waktu lama hingga ini tercapai", ujar Snorre Sletvold, ketua perhimpunan mobil listrik Norwegia. "Bermula dari pembebasan pajak impor dan pajak mobil baru. Kini kami juga bisa parkir gratis dan tidak harus membayar jalan tol. Lagi pula kami tidak harus membayar pajak pertambahan nilai dan boleh memakai jalur bus. Namun, memang butuh lebih dari sepuluh tahun, hingga semua keuntungan ini disetujui."
Pertambahan pesat jumlah mobil listrik di negara itu berdampak positif bagi lingkungan. Rata-rata emisi CO2 semua mobil Norwegia kini mencapai 118 gram per kilometer. Tahun lalu nilainya masih 125 gram per kilometer. Ini berarti Norwegia melebih standar lingkungan yang ditetapkan Uni Eropa, yakni 130 gram per kilometer hingga 2015.
Norwegia dan Minyak
Namun, menurut beberapa pengritik, tidaklah cocok menjadikan Norwegia sebagai pionir negara yang bertanggung jawab atas perubahan iklim. Norwegia adalah eksportir minyak bumi terbesar kedelapan dan eksportir gas bumi terbesar ketiga di dunia.
"Jika Norwegia menjadi negara dengan mobil listrik terbanyak pun, dunia tidak akan terselamatkan karenanya", ujar Lars Hartbrekken yang menjabat sebagai ketua organisasi lingkungan Friends of the Earth di Norwegia. "Jejak lingkungan terbesar yang ditinggalkan Norwegia berasal dari produksi minyak dan gasnya."
Jika emisi CO2 dari ladang minyak dan gas di Norwegia yang baru saja ditemukan turut dihitung, maka menurut Hertbrekken jumlahnya sama dengan yang dihasilkan 40 juta mobil bukan listrik dalam setahun.
Pengritik lain berpendapat, mobil listrik tidak selalu memproduksi CO2 lebih sedikit dari mobil yang menggunakan bahan bakar fossil. Produksi dan pembuangan baterai serta minyak dan gas yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik menyebabkan jejak emisi CO2 yang lebih besar pada mobil listrik.
Walau Norwegia termasuk pengekspor bahan bakar fossil besar, listrik bagi negara itu hampir sepenuhnya berasal dari PLTA terbarukan yang semakin mereduksi emisi CO2.
Dilema Bonus
Parlemen Norwegia di Oslo menjanjikan keuntungan menarik bagi pemilik mobil listrik hingga 2017. Jika angka penjualan terus meningkat, maka sistem bonus seperti sekarang harus ditilik kembali. "Tentu suatu saat kita harus menutup lagi jalur bus bagi mobil listrik. Kita harus mencari jalan lain. Mungkin kita harus menaikkan pajak tol bagi mobil bensin", usul Sletvold, ketua perhimpunan mobil listrik Norwegia.
Tidak mengherankan jika produsen mobil listrik sangat tertarik untuk berbisnis dengan Norwegia. "Norwegia adalah pasar terbesar kami di Eropa. Bahkan kedua terbesar di pasar global", jelas Esben Pedersen dari perusahaan AS Tesla Motors yang memproduksi mobil listrik mewah.
Mobil Tesla Model S dengan harga jual yang mencapai 71.400 Euro atau lebih dari 1 milyar Rupiah menjadi mobil yang paling sering dijual di bulan September di Norwegia. Angkanya melebihi penjualan VW Golf.
Kesediaan pemerintah Norwegia untuk berinvestasi bagi mobil listrik, meyakinkan Tesla untuk menanam modal pada jaringan alat isi ulang dan kabel listrik di Norwegia. Di sana, baterai mobil listrik bisa diisi ulang hanya dalam kurun waktu kurang dari satu jam.