Bom Telan Korban Di Gereja Mesir
1 Januari 2011Meskipun rincian insiden itu masih simpang siur, ledakan bom dipastikan memicu kemarahan di kota Aleksandria, Mesir. Para umat Kristen Koptik di kota Aleksandria terus berjaga setelah peristiwa yang terjadi.
Bagaimana ledakan terjadi belum diketahui pasti, namun 20 menit setelah detak pergantian tahun, terjadi ledakan di depan gereja Al Qiddissin. Di gereja itu, ribuan umat Kristen Koptik baru saja mengikuti misa malam tahun baru. Akibat ledakan, sedikitnya 21 orang tewas dan 43 orang lainnya terluka.
Seorang saksi mata mengatakan, "Saya sedang menelpon dan tiba-tiba potongan-potongan tubuh beterbangan di sekitar saya, Dimana-mana penuh darah, orang-orang terluka. Saya juga terlempar akibat ledakan itu".
Menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Mesir Sabtu ini bom yang menewaskan 21 orang di luar Gereja Al Qiddissin itu mungkin disebabkan serangan bunuh diri dan bukan disebabkan oleh bom mobil. Mengutip Menteri Dalam Negeri Mesir, kantor berita resmi melaporkan tidak ada tanda-tanda bahwa ledakan berasal dari mobil-mobil yang hancur.
Diungkapkan, ada indikasi bahwa ledakan disebabkan oleh penyerang bom bunuh diri yang tewas di antara korban meninggal lainnya. Sebelumnya disebutkan sekitar 100 kilogram bahan peledak digunakan pada sebuah mobil yang sengaja diledakka. Demikian perkiraan yang disampaikan kepolisian Mesir hari Sabtu, berdasarkan kerusakan yang terjadi.
Sepanjang pagi para tim penyelamat dan ambulans mengumpulkan bagian tubuh yang berserakan di depan gereja yang hancur bagian depannya. Di antara para korban terdengar seorang lelaki mengeluh, "Kenapa? Saya hanya ingin tahu kenapa, di sini orang-orang datang untuk bersembahyang".
Meski juga mengalami kerusakan, mesjid yang terletak di seberang jalan kemudian menjadi bulan-bulanan massa Kristen yang menjadi emosional. Sekelompok di antaranya kemudian melempari mesjid itu dengan batu. Bentrokan dengan polisi. Di antara, demonstran terdengar seorang menyerukan kesiapan mengorbankan jiwa dan raga untuk membela salib.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di Aleksandria. Namun belum lama ini sebuah kelompok yang menamakan dirinya “Negara Islam Irak”, mengeluarkan ancaman terhadap umat Kristen di Timur Tengah. Dinyatakannya, umat Kristen merupakan target serangan yang legitim.
Kelompok yang dekat dengan Al Qaida ini juga menuduh gereja Koptik menahan dua wanita Mesir yang telah beralih agama menjadi Muslimah, dan menuntut agar gereja Koptik membebaskannya.
Presiden Mesir, Hosni Mubarak menyerukan agar semua warga Mesir, baik umat Kristen Koptik maupun umat Islam agar bersatu untuk melawan terorisme dan kelompok-kelompok yang mengancam keamanan, stabilitas dan kesatuan bangsa. Ini adalah pertama kalinya sebuah gereja diserang di Mesir, yang umat Kristennya mencapai 10% populasi Mesir.
dpa/rtr/afp/Edith Koesoemawiria
Editor: Dyan Kostermans