Bom Kantor Polisi Poso
3 Juni 2013Seorang pekerja konstruksi tak jauh dari lokasi kejadian terluka akibat serpihan ledakan. Pelaku bom bunuh diri melancarkan serangan saat digelar apel pagi, sehingga tidak ada anggota polisi yang dilaporkan terluka ataupun tewas.
"Ia melawan saat penjaga memberhentikannya di pintu masuk," ujar Kapolres Susnadi. "Tapi 15 meter dari pintu masuk, bom yang ia bawa meledak dekat masjid." Ia menambahkan efek ledakan bom bunuh diri cukup besar. Ditemukan serpihan paku-paku kecil hingga radius 30 meter dari sekitar lokasi ledakan.
Susnadi menduga sang pelaku berusia antara 30 hingga 35 tahun. Hingga kini belum ada pihak yang mengakui mengenal lelaki tersebut. Namun diduga ia berasal dari kelompok garis keras bersenjata kelompok Poso. Meski Susnadi tidak bersedia memastikan kelompok mana yang dimaksud, "Kami masih mengidentifikasi pelaku, apa ia berasal dari wilayah sekitar atau tidak," jelasnya. Asal sepeda motor pelaku juga turut diperiksa.
Polisi masih menjadi target
Jurubicara kepolisian Republik Indonesia Boy Rafli Amar mengatakan penyelidikan awal menunjukkan kemiripan dengan serangan-serangan teroris terdahulu yang menarget polisi.
Dalam beberapa tahun terakhir, serangan teroris di Indonesia skalanya mengecil dan lebih menarget aparat pemerintah, terutama polisi dan pasukan anti-terorisme serta warga sipil ketimbang turis asing.
April 2011, seorang pelaku bom bunuh diri menyerang masjid saat shalat Jumat di sebuah kompleks polisi di Cirebon, Jawa Barat, melukai 28 orang. Serangan tersebut menjadi serangan pertama yang menarget masjid di Indonesia.
Bulan lalu, pasukan elit anti terorisme yang dikenal dengan nama Densus 88 menangkap dua tersangka militan, termasuk seorang calon pelaku bom bunuh diri, terkait plot pengeboman Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.
cp/as (dpa, ap)