Boko Haram Culik dan Jual Gadis Remaja
6 Mei 2014Kelompok ekstrimis Boko Haram telah mengaku bertanggungjawab atas penculikan lebih dari 200 siswi dari utara Nigeria dan mengancam akan “menjual” mereka sebagai budak.
“Saya adalah orang yang menculik mereka,” kata pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau dalam sebuah pesan melalui rekaman video. ”Saya akan menjual gadis-gadis yang berumur 9 tahun, 10 tahun, karena mereka sudah matang dan kami punya pasar untuk (menjual) mereka.”
Shekau mengatakan, ”Kami akan terus mengambil (menculik) para gadis karena mereka adalah budak.”
Pemimpin Boko Haram, yang arti harfiahnya adalah ”pendidikan barat haram,” bersumpah akan terus melanjutkan serangan atas berbagai lembaga pendidikan barat di negara berpenduduk paling padat di Afrika tersebut.
AS bantu upaya pembebasan
Amerika Serikat, mengatakan bakal mengirimkan seorang delegasi dari departemen luar negeri yang dipimpin Sarah Sewall ke Nigeria dalam beberapa hari ke depan untuk bertemu dengan para pejabat pemerintah terkait “insiden keji ini,” demikian pernyataan juru bicara Deplu AS Marie Harf.
Banyak dari gadis-gadis yang diculik itu telah dipindahkan dari Nigeria ke sejumlah negara tetangga, kata dia.
"Departemen luar negeri telah menjalin kontak secara teratur dengan pemerintah Nigeria tentang apa yang kami mungkin bisa bantu dalam upaya menemukan dan membebaskan para perempuan muda ini,” kata Harf, menambahkan bahwa AS akan terus menyediakan bantuan kontra-terorisme untuk membantu Nigeria membangun pendekatan yang menyeluruh untuk memerangi Boko Haram yang belakangan semakin intensif menebar teror.
Presiden Barack Obama telah mendapat penjelasan beberapa kali terkait penculikan ini, dan tim keamanan nasionalnya terus memonitor situasi ini dari dekat, kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
“Kami memandang apa yang terjadi di sana sebagai tragedi yang mengerikan dan membuat marah,“ kata Carney.
Bantuan kontra-terorisme kepada Nigeria berfokus pada pembagian informasi dan memperbaiki kapasitas Nigeria dalam bidang penyelidikan dan forensic.
“Kami bekerjasama dengan pemerintah Nigeria untuk memperkuat sistem hukum sipil dan meningkatkan rasa percaya terhadap pemerintah dengan mendukung upaya mereka untuk menahan mereka yang bertanggungjawab atas kekerasan itu,” kata dia, sambil memberi catatabn bahwa AS menyediakan sekitar 3 juta dollar untuk membantu penegakan hukum di Nigeria pada 2013.
Respon pemerintah yang buruk
Para gadis remaja itu diculik dari sebuah asrama sekolah pada 14 April silam di kota Chibok, dekat ibukota negara bagian Borno yakni Maiduguri.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan akhir pekan lalu mengatakan bahwa paling sedikit 80 persen dari gadis yang diculik itu beragama Kristen, dan ia berjanji akan mengintensifkan upaya untuk menemukan mereka.
Penculikan itu memunculkan kemarahan dan demonstrasi atas pemerintah. Polisi Nigeria hari Senin menahan seorang perempuan yang mengorganisir protes. Penangkapan itu dilaporkan karena perintah dari ibu negara Patience Jonathan, yang sebetulnya tidak punya hak konstitusional untuk mengeluarkan perintah semacam itu.
ab/rn (dpa,ap,rtr)