Blatter: Terpilihnya Qatar Adalah 'Kesalahan'
16 Mei 2014Sepp Blatter berbicara secara terbuka dalam wawancara dengan stasiun televisi RTS Swiss. "Tentu ini kesalahan. Manusia banyak melakukan kesalahan dalam hidup."
Ia menambahkan, "laporan teknis dari Qatar jelas mengindikasikan suhunya terlalu panas di musim panas. Tapi mayoritas suara komite eksekutif tetap memutuskan turnamen digelar di Qatar."
Saat ditanya apakah Piala Dunia akan digelar saat musim dingin di Eropa, Blatter menjawab: "Sepertinya ya. Bahkan, ini hal yang lebih mungkin."
Tahun lalu FIFA meluncurkan investigasi akan tuduhan kasus korupsi dalam prosedur pemberian suara bagi pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, yang pada akhirnya diberikan pada Rusia dan Qatar.
Terpilihnya Qatar dianggap sebagai kontroversial karena negara Arab kecil ini tidak punya budaya sepak bola yang kuat dan suhu di musim panas bisa melebihi 40 derajat Celsius.
Blatter tidak mau memberi komentar akan tuduhan korupsi tersebut. Ia hanya menyinggung perihal "tekanan politik" yang datang dari Perancis dan Jerman. "Kita tahu perusahaan besar Perancis dan Jerman berinvestasi di Qatar. Tapi mereka tidak terlibat dengan Piala Dunia," ujarnya.
Tidak lama setelah wawancara Blatter disiarkan, FIFA mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sependapat dengan komentar tersebut.
"Seperti dijelaskan dalam jawabannya kepada jurnalis, presiden mengatakan bahwa keputusan mengorganisir Piala Dunia di musim panas adalah kesalahan. Ia tidak mengatakan, bahwa Qatar bukan tuan rumah Piala Dunia 2022 yang layak", demikian FIFA.
Masalah penyelenggaraan di musim dingin, FIFA tidak akan mengambil keputusan hingga Piala Dunia Brasil berakhir. Karena semua pemegang saham dan mitra komersil harus turut dilibatkan.
vlz/hp (sid, afp)