Berkunjung ke Jalan Penyihir di Venezuela
Sakit di Venezuela bisa berbuntut panjang. Obat langka, ongkos dokter meroket. Di desa Petare ada "Callejon de los Brujos" atau "jalan para penyihir", dimana pasien diobati dengan ongkos murah oleh para penyihir.
Penyihir pengganti dokter
Mereka disebut sebagai penyihir. Di Indonesia mungkin dikenal sebagai dukun. Bagi banyak warga Venezuela, para 'penyihir' adalah pilihan satu-satunya jika sakit. Krisis sistem kesehatan menyebabkan biaya pengobatan naik drastis. Persediaan obat juga terbatas. Pasien kanker sulit mendapat kemoterapi.
Ruang pengobatan sang penyihir
Lilin dan patung dan bukan peralatan kedokteran. Ini dekorasi rumah penyihir. Di salah satu jalan buntu di Petare, kawasan kumuh di ibukota Caracas, puluhan pasien datang setiap hari ke rumah para penyihir. Mereka berharap bisa disembuhkan dari penyakitnya.
Eksis sejak 50 tahun
El callejón de los brujos atau "jalan penyihir" adalah nama tradisional jalan di Petare. Sejak setengah abad, jalan ini didatangi warga yang sakit dari seluruh penjuru Venezuela. Mereka yang menyebut dirinya sebagai penyihir atau dukun bekerja tanpa henti seperti mesin di pabrik.
Tidak punya biaya operasi
Pasien "jalan penyihir" seringnya tidak mampu membiayai perawatan di rumah sakit. Untuk operasi misalnya, mereka harus membayar sendiri sebagian dari ongkosnya yang bisa mencapai ratusan Dollar. Ini terlalu mahal bagi warga di negara yang didominasi oleh inflasi, kelaparan dan kriminalitas. Sementara kunjungan ke penyihir atau dukun biasanya bertarif hanya 1 Dollar.
Harus percaya
Ratusan orang setiap hari antri menunggu giliran diobati oleh penyihir atau dukun. Para penyembuh biasanya mengandalkan terapi tradisional: diet, ritual, sentuhan tangan. Intervensi spiritual bisa "mengembalikan keseimbangan pasien", jelas seorang dukun.
Lilin untuk melawan penyakit
Pasien bayi juga ditangani oleh penyihir. Walau berkunjung ke penyihir, beberapa pasien tetap mendaftarkan diri ke rumah sakit. Mereka berharap para penyihir bisa membantu meringankan penyakit, selama mereka masih berada di daftar tunggu rumah sakit. Ed: Stephanie Höppner (vlz/as)