Beethoven: Tujuh Fakta Tentang Kejeniusan Musik
20 Desember 20191. Sekte di Jepang
Momen yang membuat merinding sejak tahun 1983. Pada akhir tahun 2016, paduan suara yang terdiri dari 10.000 orang Jepang menyanyikan karya Beethoven Simfoni No. 9 di bawah arahan konduktor terkenal, Yutaka Sado. Kebanyakan dari mereka bukan penyanyi profesional, sehingga harus menggelar latihan selama beberapa bulan.
Pada Perang Dunia Pertama tahun 1918, tawanan perang dari Jerman menyanyikan "Ode to Joy" di hadapan tentara Jepang di Kamp Bando. Sejak saat itu, Jepang sangat antusias dengan karya Beethoven dan menyebutnya karya yang besar.
2. Pecinta Alam
Beethoven sering menyingkirkan diri ke pinggiran Wina, Austria. "Pendengaran malangku tidak menyusahkan saya di sini. Keheningan hutan yang manis!" Ia mendedikasikan Simfoni keenam untuk alam: "Simfoni pastoral, atau ingatan kehidupan pedesaan. Lebih banyak ekspresi sensasi daripada melukis" adalah judul lengkap dari karya itu. Pecinta alam ini benar-benar menelusuri bentang alam dan pengalaman tertentu saat menulis.
Beethoven memang secara konkret menyebut nama-nama alam dalam komposisinya, seperti "Pemandangan di Kali", "Kebersamaan Orang-Orang Pedesaan yang Lucu", "Badai Petir" atau "Lagu Gembala". Ini bukan deskripsi yang abstrak, tetapi secara eksplisit terdengar: orkestra meniru panggilan burung dan mengoceh, memainkan tarian petani atau mengamuk seperti badai petir.
3. Semua berduka di pemakaman
Banyak seniman yang terkenal setelah mereka meninggal dunia. Namun tidak demikian halnya Beethoven, komposer pop pada masanya. Sekitar 20 ribu orang atau setara dengan setengah dari populasi kota terpencil di Wina menghadiri pemakamannya. Anak sekolah diliburkan hingga anggota militer mengurus proses pemakaman. Peti mati Beethoven diiringi oleh musisi dan artis-artis ternama di Wina, termasuk Franz Schubert. Pada saat dimakamkan, penyair Franz Grillparzer menulis pidato perpisahan mengharukan yang kemudian diberikan kepada aktor Heinrich Anschütz.
4. Salam musik untuk makhluk luar angkasa
Seperti yang Anda tahu, semuanya bermuara pada kesan pertama. Seandainya mahluk angkasa luar berhubungan dengan manusia untuk pertama kalinya, apa yang harus mereka pelajari tentang kita? Tentu saja musik Beethoven! Sejak 1977, wahana antariksa "Voyager 1" dan "Voyager 2" telah berada di luar angkasa. Di antara 27 judul lagu dari berbagai musisi yang dibawa ke luar angkasa, ada dua karya Beethoven (Simfoni kelima, bagian ke-1 dan Kuartet Alat Musik Gesek No. 13 dalam B-mol, op. 130, bagian ke-5).
5. Lagu Eropa
Beethoven tentu tidak akan bermimpi bahwa pada tahun 1972, Dewan Eropa mendeklarasikan "Ode to Joy", bagian terakhir dari Symphony ke-9 ,menjadi lagu resmi dari 512 juta warga negara Uni Eropa hari ini. Konduktor hebat Herbert von Karajan yang ditugaskan untuk mengatur bar 140 hingga 187 dari Beethoven's Finale untuk alat musik tiup. Nyanyian pujian ini tidak membutuhkan teks, bertolak dari karakter multibahasa Uni Eropa dan upaya diplomatik yang akhirnya menetapkan tidak menggunakan bahasa apa pun.
Namun, semangat teks asli yang berasal dari sajak Friedrich Schiller, tetap terasa. "Dengan 'Ode to Joy', Schiller mengungkapkan visi idealisnya bahwa semua orang dapat menjadi saudara, sebuah visi yang juga disandang Beethoven," kata situs web Uni Eropa. "Tanpa kata-kata, hanya dalam bahasa musik universal, itu mengekspresikan nilai-nilai kebebasan, perdamaian, dan solidaritas Eropa."
6. Beethoven-Sound yang bersejarah
Musik Beethoven telah bertahan selama 200 tahun terakhir. Tetapi bagaimana awalnya terdengar?
Pada waktu itu, instrumen bekerja secara berbeda dan lokasi pertunjukan juga memiliki suara dan resonansi tubuh yang berbeda dari bangunan philharmonic saat ini. Vienna Academy Orchestra telah melakukan perjalanan sepanjang waktu sejak 2014: musik dimainkan di lokasi asli saat pertunjukan pertama. Dalam setiap detail: "RESOUND Beethoven" memosisikan orkestra, paduan suara, dan penonton di aula bersejarah seperti Vienna Hofburg.
7. Kata-kata terakhir
"Schade, schade, zu spät!" Sayang, sayang, sudah terlambat, Itulah kata-kata terakhir Ludwig van Beethoven yang diucapkannya pada ranjang kematiannya tahun 1827. Apa yang dia sayangkan? Bukan berakhirnya kegiatan dia sebagai komposer, melainkan kiriman minuman anggur yang ditunggunya dan belum juga sampai. Beethoven dikenal sebagai peminum berat, beberapa sumber mengatakan bahwa dia minum tiga botol anggur sehari. (ha/hp)