Bayern Berniat Menggaet Lewandowski?
12 Februari 2013Bayern telah berbuat banyak untuk merebut hati para pemain klub pesaing musim ini. Permainan berkelas terakhir ditunjukkan Sabtu (9/2) lalu saat mempermalukan Schalke 4-0. Sejak awal laga, permainan menyerang yang tajam dipertontonkan Franck Ribery hingga membuat Royal Blues kewalahan di sayap kanan. Sudah jelas klub mana yang akan menang, dan menang besar.
Namun kalau anda kira menjadi fans Bayern adalah sesuatu yang terhormat atau bahkan trendi, tunggu sampai klub terkaya Bundesliga tersebut melakukan trik yang menjadikan mereka klub paling dibenci di Jerman: menggunakan bursa transfer untuk melemahkan kompetisi.
Setidaknya itu apa yang Bayern München coba lakukan menurut Lothar Matthäus. Mantan sweeper Bayern yang kini menjadi komentator televisi tersebut mengatakan dirinya mendapat bocoran dari pihak dalam klub bahwa mereka telah menyetujui ketentuan dengan mesin gol Borussia Dortmund, Robert Lewandowski, yang habis kontrak tahun 2014.
Pernyataan Matthäus usai kemenangan mudah Bayern pekan lalu langsung mendapat serangan balik dari presiden klub Uli Hoeneß. Hoeneß, yang hubungannya dengan Matthäus dapat diibaratkan api dengan bensin, menilai Matthäus gerah dengan skandal percintaannya yang menjadi bulan-bulanan media dan mencoba memperluas 'tempat berburu.'
Matthäus memang terkenal sebagai biang gosip, tapi ia tampak yakin mengenai informasinya, bahkan menyebut biaya transfer secara spesifik sebesar 25 hingga 30 juta Euro.
Lewandowski juga sudah dihubung-hubungkan dengan klub-klub lain seperti Manchester United. Dan jika benar Bayern memberi tawaran, pemain tim nasional Polandia berusia 24 tahun itu cukup bodoh apabila tidak mempertimbangkannya.
Kemungkinan transfer semacam ini meresahkan sejumlah pihak. Kalau benar terjadi, para petinggi Dortmund harus mencari pengganti seorang pemain yang telah menyumbangkan 14 gol musim ini dan menyarangkan 22 gol musim lalu.
Namun yang lebih gugup lagi selain Klopp, Watzke, Zorc dan kawan-kawan adalah - tentunya - striker utama Bayern.
Pemain ganjil keluar?
Mario Gomez memberikan pesan campur aduk akhir pekan lalu. Sang striker yang jatuh cedera musim gugur lalu dan kini menjadi pilihan kedua Bayern setelah Mario Mandžukić, mendapatkan start kedua musim ini saat melawan Schalke. Ia mencetak satu gol dan sebuah assist serta tidak lupa mengucapkan terima kasih atas waktu bermain yang diberikan seraya meminta sedikit lebih banyak.
"Saya sangat bersyukur kepada pelatih - saya tidak tahu berapa banyak pelatih yang bersedia menurunkan saya saat ini," lirih Gomez, merujuk pada performanya yang kurang meyakinkan dalam laga persahabatan Jerman melawan Perancis pekan lalu. "Namun mosi percaya terhadap para striker dalam klub terlihat sedikit berbeda."
Pujian diplomatik dilayangkan kepada pelatih Jupp Heynckes, dan keluhan besar terhadap mereka yang menentukan jajaran skuad Bayern untuk 2013-14. Apabila Hoeneß dan petinggi Bayern lainnya memutuskan untuk menggaet Lewandowski - atau striker lain sekaliber itu - seseorang harus hengkang. Dan Gomez kemungkinan besar menjadi pilihan.
Mandžukić telah membuktikan dirinya sebagai kisah sukses bursa transfer musim ini, dengan 14 gol - dan itu tanpa ikut serta dalam laga pesta gol melawan Schalke akhir pekan lalu. Sementara pemain veteran Claudio Pizarro (34) merasa nyaman memegang peran opsi darurat dan tidak akan mengeluhkan kurangnya waktu bermain.
Berarti tinggal Gomez. Sang penyerang, yang merupakan transfer termahal Bundesliga saat pindah dari Stuttgart ke Bayern tahun 2009, telah membukukan 67 gol dalam 103 laga. Ia juga memperpanjang kontrak bersama Bayern bulan April 2012.
Namun ia tidak pernah mantap 100 persen di München. Gomez menjadi pilihan kedua setelah Miroslav Klose pada musim pertamanya bersama Die Roten. Meski ia menyumbang banyak gol dalam 2 musim terakhir - walau harus berebut tempat dengan Ivica Olić - Bayern tidak pernah juara pada periode tersebut. Alhasil Gomez tidak pernah menjadi pahlawan di mata fans.
Dan yang lebih mengganggu lagi bagi Gomez adalah permainan di luar lapangan hijau dan alasan finansial menjadi argumen untuk mendepaknya.
Keputusan Pep?
Atas dasar rasa hormat terhadap Heynckes, calon pelatih Pep Guardiola mencoba untuk rendah hati. Tapi anda dapat bertaruh, katakan 25-30 juta Euro, bahwa mantan sosok Barcelona tersebut punya hak bicara menyangkut target transfer Bayern München.
Meski Gomez memiliki prestasi yang patut dipertimbangkan, gaya permainannya tidak dapat dikatakan sesuai dengan permainan Barca. Ia adalah seorang target man dalam cetakan klasik, mirip dengan Luca Toni dan Klose, dua mantan bintang Bayern yang diizinkan lanjut berkarier di klub lain setelah 3 dan 4 tahun bersama Die Bayern. Lebih mudah untuk membayangkan Lewandowski yang lebih gesit di bawah sistem Guardiola.
Lebih jauh lagi, apabila Bayern memutuskan untuk merombak lini depan, mereka dapat menggunakan Gomez, yang diperkirakan bernilai hingga 42 juta Euro di bursa transfer, untuk membeli Lewandowski dan masih memiliki sisa dana.
Sebaliknya, München tahu persis apa yang ditawarkan Gomez, sementara tidak ada jaminan bahwa Lewandowski dapat terus bersinar jika pindah ke selatan. Namun dalam hal kepribadian dan keterampilan, tidak ada alasan untuk pesimis mengenai sang pemain Polandia, dan menggaetnya tentu akan menjadi pukulan bagi Dortmund, satu-satunya klub domestik yang dipandang Bayern sebagai ancaman nyata.
Walau hingga kini belum ada bukti mengenai rumor ketertarikan Sir Alex Ferguson terhadap Robert Lewandowski, membeli Lewandowski saat ini juga menjadi cara untuk mencegah pesaing Liga Champions mendapatkan seorang pemain cemerlang.
Hoeneß terus berkata kepada kalangan wartawan bahwa mereka tidak akan mendapatkan jawaban langsung perihal Lewandowski, meskipun bertanya 'ribuan kali.' Chairman klub Karl-Heinz Rummenigge menggumamkan sesuatu yang tidak relevan tentang bagaimana klub harus tetap 'santai dan percaya diri.' Jawaban 'tidak' sebenarnya lebih mudah, kalau memang Bayern benar-benar tidak mengincar sang striker Dortmund.
Pembenci Bayern kerap curiga bahwa presiden klub Uli Hoeneß menyimpan rencana layaknya Darth Vader untuk mendominasi segala yang terjadi di jagat raya, sehingga tidak ada tim lain yang akan pernah menjadi juara. Dan karena Dortmund adalah faksi terkuat dalam aliansi pemberontak Bundesliga, merebut pencetak gol terbanyak mereka bukanlah awal yang buruk.