ECB Tambah Dana Stimulus Corona Menjadi 1,85 Triliun Euro
11 Desember 2020Bank Sentral Eropa ECB hari Kamis (10/11) memperluasprogram stimulus corona dengan tambahan dana 500 miliar euro menjadi seluruhnya 1,85 triliun euro. ECB juga memperpanjang program stimulus perekonomiannya sampai akhir Maret 2022.
Dana itu sebagian besar akan digunakan untuk pembelian obligasi darurat demi menopang perekonomian negara-negara anggota Uni Eropa. Pada saat yang sama, ECB juga mempertahankan tingkat suku bunga pada tingkat terendah sepanjang sejarah.
Untuk pinjaman/refinancing, ECB mematok suku bunga 0 persen. Sedangkan untuk simpanan uang dikenakan bunga minus 0,5 persen. Suku bunga minus diterapkan agar bank-bank terdorong untuk meminjamkan uang, bukannya menyimpan uang di bank sentral.
Perpanjangan stimulus corona untuk pemulihan ekonomi
ECB juga memperingatkan bahwa kawasan zona euro masih menghadapi ketidakpastian besar karena pandemi virus corona, sehingga pemulihan ekonomi perlu menjadi fokus utama setelah pengendalian pandemi.
Dewan pemerintahan yang beranggotakan 25 orang itu membiarkan suku bunga refinancing acuannya 0% dan suku bunga simpanannya negatif 0,5% - yang dimaksudkan untuk mendorong bank meminjamkan uang daripada menahannya.
Bank Sentral Eropa mengatakan, stimulus ekonomi akan dibiayai dengan mencetak uang baru, yang bertujuan untuk menurunkan biaya pinjaman jangka panjang perbankan dan membantu menjaga agar kredit tetap terjangkau dan berlimpah bagi konsumen, bisnis dan pemerintahan.
Pemerintahan diminta dukung bisnis dan pekerja
"Langkah-langkah kebijakan moneter yang diambil hari ini akan berkontribusi untuk menjaga kondisi pembiayaan yang menguntungkan selama periode pandemi, dan dengan demikian mendukung aliran kredit ke semua sektor ekonomi, mendukung aktivitas ekonomi dan menjaga stabilitas harga jangka menengah," kata ECB.
Langkah ECB dilakukan ketika kawasan Eropa sedang memerangi penyebaran gelombang kedua virus corona selama musim dingin. Bank Sentral Eropa sebelumnya menegaskan akan terus menopang perekonomian untuk bisa bertahan sampai pandemi mereda dan mendukung pemerintahan membuat pinjaman baru untuk membayar bantuan kepada bisnis dan para pekerja.
Vaksinasi massal yang diperkirakan akan dimulai awal tahun depan diharapkan akan turut menstabilkan perekonomian, namun bisa memakan waktu berbulan-bulan.
hp/gtp (rtr, afp, dpa)