Banjir Semakin Dekati Pusat Kota Bangkok
27 Oktober 2011Dengan rakit-rakit bambu dan truk-truk militer, penduduk dari tujuh wilayah Bangkok yang sudah terkena banjir terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya yang digenang air, hari Kamis (27/10). Namun sebagian besar ibukota yang berpenduduk sekitar sembilan juta jiwa itu hingga kini hanya secara tidak langsung kena banjir. Kebanyakan warga di kawasan-kawasan tersebut masih tetap tinggal di rumah untuk menjaga barang-barang mereka.
Secara keseluruhan, banjir terparah sejak sekitar 50 tahun terakhir di Thailand itu telah menewaskan sekitar 400 orang dan melanda sepertiga dari keseluruhan wilayah negeri. Air kini bergerak perlahan-lahan ke arah pantai selatan. Bangkok terletak tepat di tengah dan dikelilingi oleh laut-laut besar.
Melawah kekuatan alam
Sementara itu, kepada para jurnalis Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengakui bahwa pemerintah kewalahan menghadapi banjir: "Yang kita lakukan saat ini adalah melawan kekuatan alam." Selanjutnya ia mengatakan, volume air yang akan memasuki Bangkok begitu besarnya, sehingga pemerintah tidak dapat menangani semuanya.
Di kawasan-kawasan utara dekat Bangkok jalan-jalan sudah berubah menjadi kanal. Di poros penting dari timur ke barat, polisi melarang masuk kendaraan-kendaraan kecil karena jalur itu kini terlalu berbahaya.
Di internet dipublikasi cara-cara yang benar bagaimana menumpuk karung-karung pasir untuk mencegah air masuk. Banyak warga Bangkok mengamankan rumah-rumah mereka dengan batu-batu, potongan-potongan gips dan lembaran plastik. Suplai bahan makanan di sejumlah pasar swalayan terhenti, namun secara keseluruhan pasokan makanan bagi Bangkok masih mencukupi. Ribuan restoran dan warung makanan tetap buka dan berupaya menyediakan makanan semaksimal mungkin.
Rencana evakuasi penduduk Bangkok
Meskipun situasi di Bangkok semakin parah, hari Kamis (27/10) masih banyak warga yang bertekad untuk tetap tinggal di rumahnya. "Ayah saya tetap tidak mau mengungsi untuk menjaga rumah. Juga bila listrik padam," ujar Nuntraporn Khorcharoen (30 tahun) yang rumahnya terletak di perbatasan dengan kawasan Bang Phlat yang sudah mulai terendam. Bus-bus, pesawat terbang dan kereta api di stasiun-stssiun terpenting ibukota penuh sesak dengan warga yang ingin meninggalkan Bangkok.
Pusat penanggulangan banjir pemerintah mengumumkan rencana untuk kemungkinan evakuasi warga Bangkok ke provinsi terdekat yang tidak terkena banjir. Militer dan dinas-dinas pemerintah akan mengangkut warga dari titik-titik evakuasi ke berbagai gedung sekolah atau fasilitas lainnya yang akan berfungsi sebagai tempat penampungan, bila banjir memang menerjang Bangkok secara keseluruhan. Sedangkan di pusat kota disediakan 234 tempat penampungan yang dikatakan dapat menampung sekitar 78.000 orang. Otoritas mengatakan, saat ini terdapat sekitar 7. 500 warga Bangkok yang harus mengungsi.
Juga di kompleks Istana Besar yang merupakan salah satu objek wisata terpenting di Bangkok, genangan air sudah mencapai mata kaki. Namun, bekas tempat raja-raja Thailand itu masih tetap dibuka bagi wisatawan. "Kami sedikit khawatir ketika melihat karung-karung pasir di hotel," ujar Kathy Koernan, seorang turis Amerika, hari Kamis (27/10) saat ia berkeliling di kompleks istana. Sebagai negara asing pertama, Inggris menyerukan warganya untuk tidak pergi ke Thailand jika tidak perlu sekali.
Christa Saloh/dapd/ape
Editor: Luky Setyarini