Banjir Jakarta Karena Penguatan Angin dari Laut Cina Selatan
25 Februari 2020DKI Jakarta dan sekitarnya terimbas banjir karena hujan deras yang mengguyur. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh penguatan angin yang berasal dari Laut Cina Selatan.
"Bahwa kejadian banjir Jakarta dalam waktu 3 hari ini, dikarenakan adanya penguatan angin dari utara di permukaan atmosfer yang berasal dari Laut Tiongkok Selatan yang secara meteorologi sering disebut CENS (Cross Equatorial Northerly Surge), membawa uap air dingin dan awan dari selat Karimata sejak tanggal 18 Februari 2019," kata Peneliti Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan, Trismidianto kepada wartawan, Selasa (25/02).
Trismidianto mengatakan analisis ini berdasarkan pengamatan TREAK (Tim Reaksi Analisis Kebencanaan) Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer. Selain itu, dia memaparkan bahwa hujan deras ini juga diperkuat karena Tropical Cyclone.
"Juga di-maintain atau diperkuat adanya Tropical Cyclone sejak tanggal 22 Februari sampai sekarang sehingga terjadilah pembentukan awan konvektif lokal yang menyebabkan hujan dini secara persistent di atas Jakarta," tuturnya.
Sejak dini hari
Hujan terjadi sejak Selasa (25/02) dini hari hingga pagi ini menyebabkan banjir di sejumlah titik di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banjir ini karena air lokal, bukan kiriman.
"Air yang ada di sini tidak banyak sampah. Artinya air lokal. Jumlahnya cukup besar. Bukan air kiriman," ujar Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (25/02).
Anies mengatakan, status di pintu air Manggarai kini sudah berangsur turun. Ketinggian air pun perlahan sudah mulai surut.
Anies juga menyatakan pihaknya sudah bekerja sejak dini hari tadi.
"Jadi sejak dini hari seluruh jajaran pemprov bekerja di lapangan," katanya.
Anies memerinci kerja Pemprov DKI Jakarta sejak dini hari itu. Pertama, pemprov melakukan evakuasi.
"Satu, membantu evakuasi daerah-daerah terdampak. Kedua, membangun pos pengungsian di wilayah-wilayah yang tedampak itu, pos kesehatan dan pasokan kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat. Jadi kita siapkan di semua tempat," tegas Anies.
Anies mengatakan, warga DKI Jakarta bisa meminta bantuan dengan menghubungi kontak yang tersedia. Atau, lanjutnya, warga bisa datang ke kelurahan terdekat. "Kemudian bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan kontak kami di 112 atau datang di kelurahan terdekat dan kita akan bantu respons semua yang jadi kebutuhan masyarakat," sebut Anies.
Sekolah diliburkan
Banjir terjadi di beberapa wilayah DKI Jakarta mengakibatkan sekolah diliburkan. Beberapa gedung sekolah terendam air, ada juga karena akses menuju sekolah terputus karena banjir.
"Para peserta didik yang sekolahnya terdampak banjir, tetap belajar di rumah dengan monitoring guru dan pengawasan orang tua," ucap Kepala Subbagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sonny Juhersoni saat dihubungi, Selasa (25/2/2020).
Data sekolah yang terdampak banjir akan terus diperbaharui. "Data sekolah yang terdampak banjir sedang berproses," kata Sonny.
Sementara itu, kemacetan terjadi akibat sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta terendam banjir. Untuk mengantisipasi hal ini, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengerahkan personel ke lokasi banjir.
"Untuk personel kita kerahkan sebanyak 450 personel," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Condro dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (25/02).
Ditlantas Polda Metro Jaya sendiri mencatat, ada 42 titik di DKI Jakarta yang terendam banjir sejak pagi tadi.
Banjir di Jakarta yang terjadi sekarang berdampak pada lebih dari 200 RW dari total 2.738 RW yang ada di Jakarta. (Ed: rap/)
Baca selengkapnya di: DetikNews
LAPAN: Banjir Jakarta Karena Penguatan Angin dari Laut Tiongkok Selatan
Banjir Kepung Jakarta, Anies: Karena Air Lokal, Bukan Kiriman
Jakarta Dikepung Banjir, Gubernur Anies: Kami Kerja Sejak Dini Hari