Banjir di Jerman: Bantuan dalam Perjalanan

Lebih dari 100 orang telah dilaporkan tewas dan banyak yang masih hilang setelah hujan besar dan banjir melanda Eropa Barat, dimana Jerman menanggung beban salah satu bencana alam terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Operasi penyelamatan berlanjut di kota-kota yang paling parah. Lebih dari seribu warga masih hilang dan masih banyak lagi yang terjebak di gedung-gedung yang terendam banjir.

Beberapa distrik di negara bagian Nodrhein-Westfalen (NRW) masih terendam air, dan mengalami kerusakan saat banjir surut. Pipa gas bocor dan kerusakan pada bangunan telah mengubah beberapa bangunan menjadi jebakan maut. Pihak berwenang telah memperingatkan orang-orang untuk tidak pergi mencari kerabat yang hilang sendiri tetapi menyerahkannya kepada petugas penyelamat.

Dengan jumlah korban tewas yang meningkat hampir setiap jam, ribuan relawan, petugas pemadam kebakaran, dan sekitar 900 personel tentara telah bergabung dalam operasi pembersihan dan penyelamatan. Ada kekhawatiran bahwa akan ada lebih banyak korban yang ditemukan saat air surut.

Orang-orang yang terjebak di gedung-gedung yang dapat runtuh setiap saat sangat membutuhkan bantuan. Di kota-kota seperti Schuld dan Heimerzheim, banjir menghancurkan jalanan dan rel kereta api, memisahkan penduduk dari dunia luar. Dalam kasus ekstrem, polisi, pemadam kebakaran dan tim penyelamat dan unit angkatan bersenjata harus menerbangkan penduduk dari atap rumah dengan helikopter.

Sementara para penyelamat kelelahan karena pekerjaan yang melelahkan dan mematikan sepanjang waktu, polisi telah memperingatkan agar tidak ada "pariwisata banjir" - "Mereka membuat penduduk yang terkena bencana merasa seperti berada di kebun binatang," kata Lars Brummer dari Departemen Kepolisian Koblenz kepada penyiar publik regional SWR. "Mereka juga dapat menghalangi petugas penyelamat."

Ratusan keluarga kehilangan segalanya dan mengungsi. Kota Köln dan Bonn di telah menyiapkan akomodasi darurat untuk pengungsi. Organisasi bantuan mulai mengumpulkan sumbangan dan merekrut sukarelawan untuk operasi perbaikan besar-besaran.

Media lokal melaporkan kerusakan besar pada infrastruktur, properti publik dan bisnis swasta. Menteri Keuangan Rheinland-Pfalz Doris Ahnen menjanjikan keringanan pajak kepada para korban banjir. Pada saat pandemi virus corona terus menghancurkan mata pencaharian banyak keluarga di Jerman, beberapa korban mungkin membutuhkan lebih dari itu untuk bangkit kembali. (Teks: Shannyta Carnadi/hp)