Banjir Bandang Lumpuhkan Cina
Hujan yang tak henti menimbulkan kerugian senilai triliunan Rupiah di Cina. Ratusan ribu penduduk harus mengungsi dan kehilangan harta benda.
Bencana Bawa Kerusakan
Hujan deras menenggelamkan sejumlah kota di utara Cina, seperti di kota Taiyuan (gambar). Kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan lebih dari 130 orang tewas. Puluhan ribu rumah mengalami kerusakan total. Di kawasan Jingxing di provinsi Hebei, curah hujan yang turun pada Jumat (22/7) menyamai curah hujan selama tahun 2015
Banjir di Beijing
Luapan air juga menyebabkan lumpuhnya sebagian lalu lintas di ibukota Beijing. Presiden Cina, Xi Jinping, menyerukan aparat pemerintah dan penduduk untuk ikut membantu korban. Ia berjanji akan menghukum pejabat negara yang abai terhadap ancaman banjir.
Kerugian Tanpa Batas
Petani di provinsi Hebei ini menangis lantaran gagal menyelamatkan babi peliharaannya. Di Hebei pemerintah mengevakuasi sekitar 300 ribu penduduk. Menurut perkiraan awal, kerugian yang disebabkan oleh bencana banjir di Cina mencapai 3 miliar Dollar AS.
Rekor Ketinggian Air
Pekan ini Badan Meteorologi Cina meramalkan hujan deras di Beijing. Namun perkiraan tersebut terbukti keliru. Sementara itu pemerintah mengirimkan tentara untuk membantu memperbaiki bendungan. Ketinggian air di berbagai tempat tercatat yang tertinggi dalam sejarah
Trauma di Media Sosial
Banyak kota-kota kecil Cina yang tidak siap menghadapi cuaca buruk. Penduduk mengeluhkan manajemen krisis pemerintah lokal. Tanpa koordinasi, relawan membagi-bagikan bahan makanan pada pengungsi. Sementara media sosial di Cina mulai dibanjiri foto-foto korban, termasuk gambar anak-anak yang tenggelam di kota Xingtai.
Kesalahan Pejabat
Sebagian penduduk Xingtai meyakini banjir bukan datang dari bendungan yang jebol, melainkan dari danau buatan yang sengaja dialihkan ke kota tanpa peringatan. Komite Partai Komunis Cina saat ini sedang menyelidiki empat pejabat lokal yang diduga melakukan "pelanggaran kerja." Walikota Xingtai terpaksa meminta maaf di depan publik.
Musim Cuaca Ekstrim
Bencana alam seperti banjir dan topan berulangkali melanda Cina setiap musim panas. Kawasan selatan saat ini juga sedang berjuang mengatasi banjir, seperti di provinsi Fujian (gambar). Penduduk mulai membangun kembali pasca diterpa badai Nepertak beberapa pekan silam.