#SaveKPK Ramai di Twitter
23 Januari 2015Iklan
Keputusan Istana Negara menolak mencampuri perselisihan antara Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi memicu kekecewaan netizen di media sosial. Presiden Joko Widodo cuma mengimbau agar kedua instansi bersikap obyektif dan menaati koridor hukum.
Sontak tagar #SaveKPK ramai beredar di Twitter. Berikut kicauan yang kami rangkum
Bekas Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra meyakini drama perseteruan antara dua lembaga tidak akan berakhir sampai di sini
Sementara seorang netizen menggambarkan KPK yang tengah dikepung Kepolisian (buaya) dan partai pemerintah PDIP (banteng)
Budayawan Butet Kartaredjasa menuntut Presiden Joko Widodo agar turun tangan.