Bagaimana Istanbul Menjadi Surga Kucing Liar
Kemesraan penduduk Istanbul pada kucing telah dikenal sejak jaman dulu. Mereka terbiasa merawat satwa liar itu bak binatang kesayangan sendiri. "Jika tidak ada kucing, Istanbul kehilangan jiwanya," tutur penduduk lokal.
Surga di Kota Dua Benua
Budaya mengadopsi hewan peliharaan belum banyak mengguggah penduduk Istanbul. Namun mereka mengasuh satwa liar di jalanan bak binatang kesayangan sendiri. Tidak heran jika kota di antara dua benua ini menjadi surga buat kucing liar tak bertuan.
Hiburan di Rumah Tuhan
Terutama kucing yang hidup di masjid-masjid kota menjadi atraksi wisata dan obyek foto pelancong asing. Mereka tidak hanya mendapat makanan dan air minum secara berkala, keberadaan kucing-kucing ini juga turut menghibur jemaah masjid yang datang dari berbagai sudut kota.
Sahabat Berkaki Empat
"Tanpa kucing, Istanbul akan kehilangan jiwanya." Begitulah kredo yang biasa diucapkan penduduk kota kepada wartawan yang bertanya ihwal kerumunan satwa berbulu tersebut. Tidak jarang pemilik toko atau penduduk di pusat kota mengenal nama setiap kucing yang hidup di sekitar dan bisa berkisah panjang lebar tentang kebiasaan masing-masing kucing, seakan sedang menggosipkan teman sendiri.
Pertolongan di Musim Dingin
Bukan pula hal aneh jika penduduk membeli rumah kucing agar jiran berbulu itu tidak kedinginan ketika cuaca membeku. "Jika sudah soal kucing, uang tidak lagi jadi masalah buat sebagian orang," tutur seorang pemilik toko hewan. Pada musim dingin, beberapa penduduk bahkan membiarkan kucing-kucing tersebut menginap di dalam rumah.
Pembeli Bukan Melulu Raja
Di kawasan Cihangir, di mana jalur pedestrian dipenuhi rumah-rumah kucing berukuran mini, bukan hal aneh jika kucing menempati kursi terakhir di bar atau kedai kopi dan membiarkan tamu menunggu sembari mengelus mereka. Seorang penghias rambut lokal bahkan mengakui, merawat satwa liar membantunya melalui masa sulit.
Cinta Berakar pada Agama
Kisah cinta penduduk Istanbul dengan kucing juga tumbuh berkat keistimewaan kucing di dalam Islam. Hampir semua penduduk mengenal kisah heroik kucing menyelamatkan Nabi Muhammad S.A.W dari gigitan ular berbisa di tengah sholat. Sejak zaman dulu kucing ditugaskan menjaga perpusatakaan dari tikus-tikus yang menggeorogoti buku. Kini mereka menjaga seisi kota dari tikus.
Jiwa Kota yang Tidak Pernah Menghilang
Maka di tengah tsunami perubahan yang sedang melanda Istanbul, mulai dari pembangunan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan, banjirnya pendatang dari luar kota atau gentrifikasi yang menyapu kawasan pemukiman, hanya satu hal yang tidak menghilang dari wajah kota, yakni kucing-kucing yang bersantai dan bercengkrama di setiap sudut jalan.