Intelijen Klaim Tidak Ada Penargetan Warga Asing di Chemnitz
7 September 2018"Saya merasa skeptis terhadap laporan media yang mengatakan ekstremis sayap kanan mengejar (orang asing) di Chemnitz," kata Presiden Badan Intelijen Domestik Jerman, Hans-Georg Maassen, kepada koran Bild.
Protes ekstremkanan di Chemnitz pecah pada 26 Agustus setelah seorang pria Jerman berusia 35 tahun ditikam sampai mati. Demonstrasi ini dengan cepat dijawab oleh protes dari kelompok yang berlawanan di tempat dan waktu yang sama.
Merujuk kepada video yang dibagikan secara luas di internet itu, Maassen mengatakan: "Tidak ada bukti yang menunjukkan video dugaan insiden itu otentik."
Lebih lanjut ia mengatakan jika Kantor Perlindungan Konstitusi (BfV) "tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya bahwa pengejaran semacam itu telah terjadi."
"Ada alasan kuat untuk percaya bahwa ini adalah informasi salah yang sengaja disebarkan, mungkin untuk mengalihkan perhatian publik dari pembunuhan di Chemnitz," Maassen menambahkan.
Dekat dengan partai antiimigran
Pernyataan Maassen ini mirip dengan klaim Perdana Menteri Negara Bagian Sachsen, Michael Kretschmer, bahwa tidak ada pengejaran terhadap orang asing oleh massa ekstremkanan.
Namun Kanselir Jerman Angela Merkel termasuk di antara mereka yang menggambarkan rekaman benar terjadi dan ada orang asing yang menjadi sasaran.
"Kami memiliki rekaman video yang menunjukkan bahwa ada target yang disasar, bahwa ada kerusuhan, bahwa ada kebencian di jalanan, dan itu tidak memiliki tempat di bawah aturan hukum kami," ujar Merkel.
Maassen baru-baru ini dikecam karena mengadakan pertemuan dengan anggota partai antiimigrasi Alternatif untuk Jerman (AfD). Tidak ada penjelasan resmi mengenai pertemuan itu.
Namun sebuah buku yang ditulis oleh mantan anggota AfD menuduh kalau dalam salah satu pertemuan dengan mantan ketua AfD, Frauke Petry, Maassen memberi tips untuk menghindari pemantauan oleh BfV.
Dua pria, satu warga Suriah dan satu warga Irak, kini berada dalam tahanan atas penikaman tanggal 26 Agustus itu dan polisi mencari tersangka ketiga sejak Selasa (4/9).
ae (AFP, dpa, Reuters)