Badai Talim Dekati Cina dan Vietnam, Ribuan Orang Dievakuasi
17 Juli 2023Angin kencang, disertai gelombang badai dan hujan deras diperkirakan menghantam garis pantai selatan mulai dari Provinsi Guangdong hingga Provinsi Hainan, saat topan Talim mendarat pada Senin (17/07) malam, demikian pernyataan Administrasi Meteorologi Cina, sebagaimana dikutip dari AFP.
Badan ramalan cuaca telah mengeluarkan peringatan dengan status oranye, tingkat kedua tertinggi dalam sistem kode warna ramalan cuaca. Ini artinya, badai tersebut diperkirakan akan meningkat intensitasnya hingga menjadi topan yang cukup parah.
Pihak berwenang di Vietnam mengatakan sejak Senin (17/07) sore, mereka bersiap untuk mengevakuasi sekitar 30.000 orang dari daerah-daerah yang diperkirakan akan terkena dampak paling parah di Provinsi Quang Ninh dan Hai Phong.
Badai ini "mungkin merupakan salah satu badai terbesar yang menghantam Teluk Tonkin dalam beberapa tahun terakhir", tulis Komite Penanggulangan Bencana Vietnam dalam sebuah pernyataan online.
Para wisatawan telah disarankan untuk meninggalkan pulau-pulau terpencil dan maskapai penerbangan telah menjadwal ulang layanan mereka untuk menghindari badai.
Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh mengarahkan tim tanggap bencana untuk mempersiapkan "penyelamatan dan bantuan segera" sejak hari Minggu malam, dan memperingatkan akan adanya kemungkinan banjir.
Hong Kong terimbas
Sedikitnya 1.000 orang dievakuasi di Kota Yunfu, Provinsi Guangdong, di selatan Cina, demikian dilaporkan Southern Daily.
Observatorium Hong Kong telah memperingatkan kemungkinan banjir di daerah dataran rendah karena gelombang badai. Armada feri serta sebagian besar layanan bus di kota ini dihentikan.
Lebih dari 1.000 pelancong terkena dampak pembatalan dan penundaan penerbangan, tutur Otoritas Bandara Hong Kong.
Ancaman badai berefek di sektor keuangan. Perdagangan di pasar saham Hong Kong dibatalkan pada hari Senin (17/07), karena pusat keuangan Asia ini terhenti.
Pihak berwenang di Pulau Hainan di selatan Cina meminta kapal-kapal di perairan terdekat untuk kembali ke pelabuhan setelah stasiun prakiraan cuaca setempat memperingatkan akan adanya gelombang setinggi enam meter, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Xinhua.
Layanan feri antara Provinsi Hainan dan provinsi tetangganya, Guangdong, dihentikan sudah sejak pada hari Minggu.
Bandara Internasional Meilan dan Bandara Qionghai Boao, yang terletak di Pulau Hainan, telah membatalkan semua penerbangan, demikian dilaporkan media pemerintah.
Bandara Zhuhai Jinwan di Guangdong dekat Makau membatalkan lebih dari 80 penerbangan, tulis media lokal.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa topan ini menjadi lebih kuat karena dunia menjadi lebih hangat akibat perubahan iklim.
ap/hp (Reuters/AFP)