Austria Tetapkan Larangan Burka
17 Mei 2017Semua keputusan didukung kedua partai yang memerintah, SPÖ dan ÖVP, Selasa (16/5), walaupun sebelumnya terjadi guncangan politik yang memecah koalisi pemerintahan beberapa hari terakhir ini.
Mulai Oktober mendatang, polisi akan mendenda orang-orang yang memakai busana yang menutup sebagian wajah di tempat-tempat umum. Denda sejumlah 150 Euro ($ 166) itu juga dikenai kepada perempuan yang mengenakan burka atau nikab di universitas, pengadilan, dan transportasi umum. Sekarang belum jelas, berapa orang yang segera terkena dampak kebijakan baru itu.
Beberapa waktu belakangan ini, partai-partai berhaluan tengah di Austria sudah beberapa kali mendapat tekanan dari partai ekstrem kanan FPÖ yang kian populer. Fraksi FPÖ mengkritik UU yang disetujui Selasa kemarin karena dianggap kurang keras.
Pendidikan kebiasaan sehari-hari dan etika
Kebijakan lain yang disetujui parlemen mencakup penetapan pendidikan 12 bulan bagi imigran yang dianggap punya peluang besar menetap di Austria. Pendidikan itu bukan hanya kursus bahasa Jerman, tapi juga mengajarkan pencari suaka tentang etika dan nilai-nilai yang berlaku di Austria. Kemampuan lain, misalnya cara melamar pekerjaan, juga diikutsertakan.
Mahkamah Eropa Izinkan Pembatasan Jilbab di Tempat Kerja
Program-program itu bertujuan agar imigran punya prospek lebih baik di masyarakat, demikian dikatakan sekretaris negara yang berwenang, Muna Duzdar. Ia menegaskan, "Program yang kami tawarkan juga harus dimanfaatkan," demikian harian Austria Wiener Zeitung mengutip Duzdar.
Jika imigran menolak ikut dalam latihan-latihan tersebut, sokongan finansial dari pemerintah akan dipotong. Selain itu, menurut UU yang baru diterima, pencari suaka diminta melakukan pekerjaan sosial secara sukarela, tanpa dibayar. Itu adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan mereka agar bisa masuk pasar tenaga kerja Austria secara lebih mudah.
ml/vlz (dpa, Wiener Zeitung)