ASEAN Mempertimbangkan Pengajuan Amnesti bagi Suu Kyi
20 Agustus 2009Para pejabat Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara ASEAN mempertimbangkan pengajuan permohonan amnesti kepada Junta Militer Myanmar, untuk membebaskan tokoh oposisi Birma, Daw Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah. Masih dibicarakan oleh ASEAN bagaimana pengajuan permohonan itu akan disampaikan. Kemungkinan besar dalam bentuk surat yang akan diajukan kepada Junta Militer Myanmar. Keputusan mengenainya akan diambil secepatnya malam ini atau paling lambat Jumat besok, saat berakhirnya pertemuan ASEAN.
Saat ini Aung San Suu Kyi menjalani vonisnya 18 bulan tambahan tahanan rumah, karena dianggap melanggar aturan tahanan rumah dengan mengizinkan orang asing datang ke rumahnya beberapa bulan lalu. Orang asing berkewarganegaraan Amerika Serikat itu -- John William Yettaw -- berenang ke rumah Suu Kyi dan masuk ke rumahnya dengan alasan ingin memperingatkan Suu Kyi atas bahaya yang mengancam.
Organisasi ALTSEAN Burma menyambut baik bila ASEAN akhirnya jadi menyerukan amnesti ini. Debbie Stothard dari Altsean Burma menyebutkan: „Ini merupakan langkah maju yang baik yang dilakukan ASEAN bila jadi mengajukan permohonan amnesti ini. Ini akan menajdi kuat bila permintaan ASEAN didukung oleh anggota-anggota masyarakat internasional. Karena masalahnya bukan apakah junta militer Myanmar akan membebaskan Suu Kyi atau tidak, namun adakah kemauan politik negara-negara lain di kawasan tersebut untuk mendesak pembebasan Suu Kyi.“
Keluarnya surat permohonan ini bila jadi akan merupakan pengajuan amnesti pertama yang dibuat oleh ASEAN, mengingat perhimpunan tersebut memiliki kebijakan untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara anggotanya. Pengamat politik dari Singapore Institute of International Affairs, Simon Tay mengungkapkan desakan ini merupakan pertanda sikap yang mulai mengeras dari ASEAN atas tindakan pemerintah Myanmar dan apabila berhasil akan menjadi langkah yang signifikan bagi ASEAN. Sementara itu Debbie Stothard dari ALTSEAN Burma menambahkan:
“Bagi ASEAN sangat penting untuk menyerukan amnesti bagi Suu Kyi. Karena junta militer Myanmar telah mengunci siapapun yang ingin menjadi kandidat dalam pemilu nanti. Tak hanya Suu Kyi juga ratusan orang lainnya yang punya kesempatan menjadi oposisi dalam pemilu itu, mereka pun sudah dipenjara dalam bulan-bulan terakhir. ASEAN harus terus mendesak pembebasan tahanan politik itu, menyatukan diri untuk pemberian amnesti. Bukan hanya ASEAN tapi seluruh masyarakat internasional. Mereka seharusnya tidak hanya meminta pembebasan Aung San Suu Kyi saja, melainkan juga bagi seluruh tahanan politik di negeri itu.”
Aung San Suu Kyi dalam 20 tahun terakhir ini, telah selama 14 tahun menjalani status sebagai tahanan rumah. Sebenarnya masa hukumannya secara resmi telah berakhir tanggal 27 Mei lalu. Namun karena adanya kasus ini, pemimpin Partai Liga Nasional Demokrasi NLD -- yang memenangkan pemilu tahun 1990 itu -- masih juga belum bisa mengecap kebebasan.
Ayu Purwaningsih/reuters/afp
Editor : Hendra Pasuhuk