Apakah Hyperloop Revolusi Mobilitas?
21 Mei 2022Bagaimanakah wujud perjalanan di masa depan? Bisakah kereta Hyperloop meluncur hingga 1.200 km/jam dan dengan aman mengangkut penumpang? Pertanyaan lainnya yang belum terjawab, apakah masih kurang cepat, atau apakah ini revolusi mobilitas?
Hyperloop TT yang berbasis di California termasuk salah satu perusahaan yang berusaha memperbaiki konsep kereta super cepat. Mereka punya 800 orang pekerja di berbagai negara, dan menginvestasikan 31 juta Dolar untuk pembiayaan proyek. Tapi teknologi baru itu mula-mula masih perlu izin. Jadi sekarang perusahaan itu bekerjasama dengan lembaga inspeksi Jerman.
Regulasi halus diperjelas terlebih dahulu
Manajer HyperloopTT Andrés de León mengungkapkan, perusahaannya punya masalah dengan regulasi, karena teknologi kerap eksis sebelum peraturan dibuat. Dan memang merekai bekerja keras untuk mengembangkan teknologi. Sekarang mereka punya perusahaan pertama yang mengembangkan kerangka peraturan dengan TÜV Süd. “Karena kalau tidak punya peraturan, mereka tidak akan bisa mengangkut orang atau barang dengan hyperloop."
Membuat jalur kereta hyperloop juga perlu dana sangat besar. Setiap satu kilometer treknya perlu biaya sekitar 60 juta Dolar. Rute yang direncanakan di India, yaitu dari Pune ke Mumbai akan berada di bawah tanah, sehingga biayanya lebih besar lagi, tetapi mengurangi risiko serangan teroris. Pembuatan rute itu akan menghabiskan biaya delapan milyar Dolar. Itu angka yang membuat investor takut.
Andrés de Leon mengatakan, "Kami mendemonstrasikan, hyperloop bisa dibiayai secara swasta dan periode kembalinya modal sekitar 25 tahun.” Jadi tidak bergantung pada subsidi dari pembayar pajak. Dan berdasarkan fakta statistik, harga tiketnya hanya 75% dari biaya tiket alat transportasi berbentuk apapun di kelompok yang sama.
Serupa seperti terbang ke angkasa
Melakukan perjalanan dengan Hyperloop serupa dengan terbang ke angkasa. Astronot di dalam roket dikelilingi ruangan vakum. Kondisi hampir vakum di kereta Hyperloop bertujuan untuk mengurangi gesekan dan tahanan udara, dan membuat kecepatan super tinggi bisa dijangkau. Tapi risikonya, jika mengalami kebocoran, penumpang akan mati seketika.
Hingga sekarang belum ada proyek Hyperloop yang berhasil menemukan solusi bagi masalah itu, termasuk proyek yang di München, Jerman.
Gabriele Semino, kepala proyek Hyperloop di Universitas Teknik München mengatakan, "Jika itu terjadi, maka kereta harus mengerem dengan cepat.” Penumpang akan mendapat masker oksigen seperti di pesawat terbang. Itu adalah kemungkinan yang bisa kita pertimbangkan untuk hal-hal tertentu.
Tentu saja, kalau terlalu mahal, itu tidak akan berguna kata Semino. Pasti tidak akan sukses, jika kereta punya masalah keamanan sangat besar, atau jika harus menggunakan sistem sangat mahal untuk menyelesaikan masalah.
Jadi apakah Hyperloop tetap akan jadi impian saja? Industri logistik berharap tidak begitu. Tapi Semino mengungkapkan lebih jauh, mengangkut barang tentu lebih mudah dibanding penumpang, karena tuntuan keamanan juga lebih rendah jika tanpa penumpang. Pelabuhan Hamburg bekerjasama dengan HyperloopTT dalam membuat konsep-konsep baru untuk mempercepat transportasi kontainer.
Hyperloop lebih cocok untuk jarak jauh
"Hyperloop tidak cocok untuk jarak dekat. Cocoknya untuk jarak menengah atau jauh,” kata Gerlinde John, kepala proyek Hyperloop di pelabuhan Hamburg. Ia mengatakan, yang juga sedang mereka pertimbangkan adalah rute daratan, melalui trayek lebih dari 300 km, dan menghubungkan dua pusat perekonomian besar. Di trayek itu kontainer dalam jumbah besar akan diangkut dalam rentang waktu panjang. “Hyperloop berguna dalam konteks seperti itu."
Langkah berikutnya adalah membuat rute percobaan yang lebih panjang – termasuk yang melengkung, yang tentu jadi tantangan karena kecepatannya yang tinggi. Kalau itu sukses, Hyperloop bisa membuktikan kelaikan keamanan untuk perjalanan jarak jauh, dan menjaga kecepatan super tinggi, dan tentu juga sensasinya, seperti naik pesawat di darat. (ml/inovator)