Apa Yang Terjadi pada Otak Jika Anda Dikhianati?
Sudah pernah dikhianati? Mungkin dikhianati pacar? Rasanya sakit. Tapi bukan perasaan saja yang sakit. Ternyata dikhianati ada dampaknya juga pada otak, dan itu terbukti lewat sains.
Otak Memberikan Reaksi Rasa Sakit
Peneliti di Universitas Michigan mengadakan riset tentang rasa sakit pada tubuh. Menurut hasil pindai aktivitas otak, terdeteksi adanya reaksi ketika sukarelawan mengalami sengatan api ringan pada tubuh. Kemudian otak kembali dipindai ketika sukarelawan diminta menatap foto bekas pacar mereka. Ternyata bagian otak yang memberikan reaksi terhadap dua situasi berbeda itu sama.
Otak Bereaksi Seperti pada Ketagihan Kokain
Bagi otak, perasaan cinta berefek sama seperti kokain. Pola ketagihan dan rasa senang jika terpenuhi keinginannya ternyata sama pada kedua situasi. Demikian ilmuwan dari Universitas California-Berkeley. Otak orang yang rasakan cinta tunjukkan aktivitas jelas pada bagian caudate nucleus, yang melepas banyak substansi kimia yang timbulkan rasa senang. Jika ketagihan tak terpenuhi, reaksi juga sama.
Otak Terus Memproses Peristiwa
Studi dari Albert Einstein College of Medicine atas 15 orang dewasa menunjukkan, orang yang baru putus dengan pacar tapi masih sayang kepada dia, menunjukkan peningkatan aktivitas otak yang berkaitan erat dengan dopamine, yang juga dikenal sebagai "hormon kebahagiaan". Akibatnya, terutama perempuan, terus menerus memikirkan situasi yang menyebabkan hubungan putus.
Kemampuan Menentukan Pilihan Meningkat
Walaupun menyakitkan, dikhianati menyebabkan orang bisa menentukan pilihan, atau pasangan, lebih baik setelahnya. Demikian hasil studi atas 5.705 perempuan di 96 negara tentang konsekuensi putusnya hubungan karena pasangan berkhianat. Riset dilakukan antara enam bulan sampai setahun setelah hubungan terputus.
Pria dan Perempuan Bereaksi Berbeda
Studi atas 130 orang di Toronto, Kanada bertujuan meneliti apakah perempuan dan pria bereaksi sama jika dikhianati. Ternyata berbeda dari dugaan para pakar, pria merasakan penyesalan dan kesengsaraan jika tidak setia secara seksual. Sementara perempuan lebih menyesal jika melakukan pengkhianatan emosional.