Bom Hidrogen vs Bom Atom
4 September 2017Kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan Korut berhasil meledakkan bom hidrogen pada hari Minggu (03/09). Penggunaan bom hidrogen menandai beranjaknya Korea Utara dari eksperimen dengan senjata atom generasi pertama. Namun, apa saja sebenarnya perbedaan antara bom atom dan bom hidrogen yang lebih canggih ini?
Detonasi
Perbedaan mendasar antara bom hidrogen dan bom atom adalah proses detonasinya. Bom atom, seperti yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima, kekuatan ledaknya merupakan hasil dari pelepasan energi yang tiba-tiba saat membelah inti unsur berat, seperti plutonium. Proses ini dikenal dengan istilah reaksi fisi.
Beberapa tahun setelah bom atom pertama dikembangkan di New Mexico, pemerintah AS mengembangkan senjata yang bergantung pada teknologi bom atom tetapi proses detonasinya diperbanyak agar ledakannya lebih kuat. Senjata tersebut dinamakan bom termonuklir.
Untuk bom termonuklir, proses detonasinya terdisi dari beberapa bagian. Diawali dengan detonasi sebuah bom atom. Ledakan pertama mewujudkan suhu panas jutaan derajat, sehingga tersedia cukup banyak energi untuk menggabungkan dua inti atom pada tahapan kedua yang dikenal sebagai fusi nuklir.
Bentuk
Menurut para pakar, senjata terbaru Korea Utara ini memiliki perbedaan dengan bom atom sebelumnya. Yakni, perangkat dengan bilik yang mengingatkan pada bom hidrogen dua tahap.
"Gambarnya menampilkan bentuk yang lebih komplit dari sebuah bom hidrogen dengan bom fisi dan tahapan fusi yang terhubung dalam bentuk jam pasir," ujar Lee Choon-geun, peneliti Science and Technology Policy Institute di Korea Selatan.
Kekuatan
Bom termonuklir bisa ratusan hingga ribuan kali lebih kuat dari bom atom. Kekuatan ledakan bom atom seringnya diukur dalam kiloton atau ribuan ton TNT, sementara bom termonuklir biasanya diukur dalam megaton, atau jutaan ton TNT.
Lewis Sanders (vlz/yf)