Kendalikan Situasi Papua, Polisi Tambahkan Ribuan Personil
21 Agustus 2019Pengiriman pasukan tambahan itu adalah reaksi terhadap aksi protes warga Papua, yang marah karena perlakuan aparat terhadap warga mereka.
Hingga Rabu (21/08) demonstrasi berlangsung memprotes pelecehan dan tindakan diskriminatif aparat kepada warga Papua, antara lain ketika mengepung asrama mahasiswa Papua di Jawa Timur. Aksi protes disertai bentrokan telah menginjak hari ketiga.
Demonstrasi terbaru terjadi di Fakfak, Papua Barat, dimana para pengunjuk rasa membakar pasar tradisional dan bangunan lain milik pemerintah hari Rabu , ujar Juru Bicara Kepolisian Muhammad Iqbal.
"Situasinya terkendali," kata Iqbal. "Kami memprioritaskan langkah persuasif dan berkomunikasi dengan pemimpin komunitas dan agama," tambahnya.
Wakil Gubernur Papua Barat, Muhamad Lakotani, menyatakan keprihatinannya terhadap insiden di Fakfak. Meski mengatakan situasi saat ini telah terkendali, Wagub Lakotani mengajak masyarakat untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Dia juga mengatakan bahwa anggota Brimob telah dikirim ke Fakfak untuk mengamankan situasi.
Di kota Timika, kantor berita AFP melaporkan ada sekitar 1000 orang menggelar protes di jalan-jalan dan melemparkan batu ke arah polisi serta berusaha merusak pagar gedung parlemen lokal. Namun kerumunan massa diberitakan bubar ketika aparat melepaskan tembakan peringatan ke udara.
1.200 pasukan tambahan
Protes hari ketiga sebelumnya didahului kerusuhan dan demonstrasi di kota Manokwari dan Sorong. Lebih dari 250 narapidana juga dilaporkan melarikan diri dari lembaga pemasyarakatan di Sorong pada kerusuhan yang berlangsung hari Selasa (20/08).
Sejumlah aparat kepolisian dilaporkan cedera dalam insiden ini, sejauh ini tidak ada laporan tentang korban jiwa.
Pemerintah di Jakarta memerintahkan pengiriman 1.200 personil polisi tambahan ke Papua Barat untuk membantu mengamankan protes yang telah berlangsung di beberapa daerah di Papua.
Juru bicara kepolisian Muhammad Iqbal mengatakan personil tambahan tersebut akan dikirim ke Manokwari dan Sorong, tempat para demonstran membakar gedung-gedung pada Senin (19/08) dan Selasa (20/08).
Dia menegaskan bahwa para personil kepolisian tidak dipersenjatai dengan peluru tajam dan menambahkan bahwa situasi keamanan sekarang "secara keseluruhan terkendali."
"Sudah menjadi standar bahwa jika terjadi peningkatan (ketegangan) (pihak berwenang) akan mengerahkan personel tambahan," tambahnya.
Pemerintah mengatakan telah menghambat koneksi internet di beberapa daerah di Papua untuk menghentikan penyebaran pesan dan berita online yang dapat memicu lebih banyak demonstrasi.
Presiden Joko Widodo dikatakan berencana mengunjungi Papua pada minggu depan. Jokowi sebelumnya memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas aksi protes, seraya menyerukan para pihak untuk saling memaafkan.
ae/hp (dpa, afp, antara)